- surya.co.id
VIVAnews - Tiga helikopter mengangkut tim penyelamat menuju lokasi jatuhnya pesawat CASA 212 milik PT Nusantara Buana Air yang berpenumpang 18 orang. Pesawat jatuh di Bohorok, Kabupaten Langkat Sumatera Utara, kemarin pagi, Kamis, 29 September 2011. Tim evakuasi mengkhawatirkan kondisi cuaca di lokasi, terutama ancaman angin Bohorok.
"Itu dia, angin Bohorok adalah permasalahannya. Saat ini cuaca sendiri sedang berkabut," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda Daryatmo kepada VIVAnews.com, Jumat.
Angin Bohorok--atau kadang disebut juga Bahorok--merupakan angin terjun atau angin jatuh. Angin ini sangat berbahaya. Selain bisa mencapai kecepatan tinggi, angin ini juga memiliki suhu yang terus meningkat.
"Maka itu kami harus hitung betul. Angin itu menyulitkan kami. Karena ada tekanan-tekanan yang istilahnya down drop atau turbulensi," kata Daryatmo.
Pagi ini, tiga helikopter yang mengangkut tim penyelamat sudah bersiap berangkat. Dua berasa dari Badan SAR Nasional, satu lainnya milik maskapai Nusantara Buana Air.
Tim kemungkinan kecil akan mengevakuasi korban melalui jalan darat. Ini karena kondisi geografis yang sulit, tebing terjal dan jurang yang curam.
"Tim kami gabungan dari Paskhas (Pasukan Khas TNI AU), Badan SAR Nasional, TNI, dan Polri," kata mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara ini.
Pesawat dengan 14 penumpang dan 4 kru itu hilang kontak kemarin pagi sekitar pukul 07.28 WIB. Pesawat yang terbang dari Bandara Polonia, Medan itu sedianya tiba di Bandara Kutacane, Aceh Tenggara, sekitar pukul 07.58 WIB. (kd)
EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen untuk Majukan Esport Indonesia
Evos raksasa esports Indonesia, dan Pop Mie, brand mie instan ternama, merayakan 6 tahun kolaborasi strategis mereka dalam memajukan industri esports Indonesia.
