- medantalk
VIVAnews - Tiga unit helikopter milik Tim SAR dan PT Nusantara Buana Air sudah melihat kondisi fisik pesawat CASA 212 berpenumpang 18 orang (termasuk 4 kru), yang jatuh kemarin pagi di Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kondisi pesawat hancur.
"Memang benar itu pesawat Casa dari atas terlihat. Tidak terbakar, tapi hidungnya hancur," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda Daryatmo, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 30 September 2011.
Menurut Daryatmo, hidung pesawat buatan IPTN tahun 1989 itu diduga hancur terkena bukit. Tim SAR yang sempat melihat kondisi pesawat itu sudah kembali ke pangkalan.
"Tapi sayang, lagi-lagi cuacanya jelek. Tetapi, kami juga sudah mengirim tim lewat jalur darat. Lokasinya memang dekat, tapi medannya sangat berat," kata mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara ini.
Selain kondisi hidung pesawat, menurut Daryatmo, bagian pesawat lainnya masih utuh. "Posisinya tidak terbalik," kata dia.
Pantauan langsung ini membenarkan laporan yang menyebut bahwa kondisi pesawat masih utuh. Kemarin, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bhakti Gumay mengatakan, pesawat ditemukan dalam kondisi utuh.
"Kami belum bisa memastikan apakah ada korban meninggal atau tidak. Tapi pesawat masih utuh," kata Herry di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Perusahaan pemilik pesawat merupakan operator carter pesawat yang melayani penerbangan perintis. Pesawat itu adalah produksi IPTN, tahun pembuatannya 31 Maret 1989. "Pesawat masih layak terbang," kata Herry. (umi)
PDIP Dukung PPP Jalin Komunikasi Politik dengan Parpol Lain
Sekretaris Jenderal PDIP mengatakan partainya mendukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menjalin komunikasi politik dengan partai politik (parpol) lain.
