- surya.co.id
VIVAnews - Tim SAR gabungan sudah melihat langsung kondisi pesawat CASA 212 yang jatuh di pegunungan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dari udara. Meski sudah melihat kondisi pesawat, tim tidak melihat satupun penumpang dari pantauan udara.
"Tidak ada tim yang melihat penumpang di luar pesawat. Tidak ada," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda Daryatmo dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 30 September 2011.
Apakah ada tanda-tanda kehidupan? Daryatmo tidak bisa menjawab ada atau tidak. Yang pasti, pantauan tiga helikopter milik SAR dan perusahaan pemilik pesawat PT Nusantara Buana Air, tidak melihat ada kehidupan di luar pesawat.
"Sampai sejauh ini, saya tidak bisa mengatakan begitu, ada kehidupan atau tidak," kata mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara ini. Nasib penumpang belum bisa dipastikan. Apakah sudah pergi menjauh dari pesawat atau masih berada di dalam. Saat ini, tiga tim udara itu kini telah kembali ke pangkalan.
Tim udara yang menemukan kondisi pesawat berpenumpang 18 orang, termasuk empat kru itu, belum bisa kembali ke lokasi kejadian. Cuaca di sekitar lokasi masih buruk.
Menurut Daryatmo sebelumnya, pesawat diketahui berada pada ketinggian sekitar 5.000 kaki. Posisi pesawat berada di medan yang sangat sulit dijangkau. Berada di tebing curam nan terjal.
Tim evakuasi yang dikirim lewat darat juga kesulitan menuju lokasi jatuhnya pesawat. Pesawat itu berangkat dari Bandara Polonia, Medan, menuju Kutacane, Aceh Tenggara kemarin pagi sekitar pukul 07.28 WIB. Pesawat hilang kontak dan belum mendarat sampai pukul 08.00 WIB. Salah satu penumpang adalah anggota DPRK Kutacane, Dokter Suhelman. (adi)
Pengakuan Jujur Pelatih Korea Selatan U-23 Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
Timnas Korea Selatan U-23 lolos ke babak 8 besar Piala Asia U-23 sebagai juara Grup B. Mereka akan menghadapi Timnas Indonesia U-23
