- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Polisi memeriksa 37 saksi kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah. Selain itu polisi juga tengah memeriksa berbagai barang bukti yang didapatkan kemarin.
"Jenis bom yang digunakan pelaku kemarin adalah termasuk low explosive," kata juru bicara Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, di Markas Besar Kepolisian RI, Jumat 30 September 2011.
Sementara itu, polisi masih mencari siapa yang membantu pelaku bom bunuh diri, Ahmad Yosepa Hayat. "Kita tunggu saja hasilnya. Masyarakat sabar ya, doakan polisi," kata dia.
Polisi juga masih mengejar keempat pelaku bom Cirebon dan dua orang yang terlibat bom Solo dan diduga menemani Hayat jelang beraksi. Mereka diduga satu jaringan.
Lalu siapa kedua orang itu? "Ini kan masih dalam penyelidikan belum bisa kami sampaikan bagaimana saat itu dan sebagainya sebab nanti akan menyulitkan kami juga di lapangan," kata dia.
Minggu 25 September 2011, sebuah bom meledak sesaat kebaktian selesai di GBIS Solo. Satu korban tewas diketahui adalah pelaku bom bunuh diri, Hayat, sementara belasan lainnya luka-luka. Beberapa korban luka mengalami gangguan pendengaran.
Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) mengadakan kegiatan talkshow chip in “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet” pada tanggal 24 April 2024.
