- ANTARA/ PK-UAA/ SP
VIVAnews - Sudah memasuki hari ketiga, nasib 18 orang di dalam Pesawat Cassa 212 dengan rute Medan-Kutacane belum diketahui. Evakuasi masih terkendala medan sulit dan cuaca ekstrim.
"Pagi ini semua tim dari beberapa titik di sekeliling gunung dan tim dari udara akan kembali bergerak menuju lokasi," kata Juanda, koordinator tim SAR dari Kutacane, Sabtu, 1 Oktober 2011.
Juanda akan memimpin tim beranggotakan sekitar 20 orang yang bergerak dari arah barat. Jarak mereka sekitar delapan kilometer dari Gunung Sikelam, lokasi jatuhnya pesawat. "Cuma delapan kilometer, tapi medannya sangat sulit, terjal dan curam," katanya.
Jumat kemarin, tim evakuasi jalur udara sudah berhasil mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat. Dua orang anggota tim sudah mencoba turun dari helikopter menggunakan tali, namun gagal karena terkendala cuaca ekstrim.
Dari pantauan udara, mereka belum bisa memastikan kondisi 18 orang penumpang, termasuk empat kru, dua anak kecil, dan dua bayi di dalamnya. "Mereka masih jauh dari pesawat karena cuaca di sekitar pesawat ekstrem, berkabut, dan hujan cukup lebat," kata Juanda.
Lantaran tak bisa turun, mereka memutuskan melempar bahan makanan ke lokasi jatuhnya pesawat milik PT Nusantara Buana Air itu. Sesaat mereka sempat menunggu reaksi dari udara, namun tak terlihat ada pergerakan yang mendekat ke makanan-makanan tersebut.
Berdasarkan pantauan dari udara, kondisi fisik pesawat utuh, meski hidung hancur dan sayap patah. Pesawat jatuh di sebuah tebing yang sangat curam, yang menyulitkan tim evakuasi menjangkaunya.
Pesawat produksi 1989 itu take off dari Bandara Polonia Medan, pukul 07.00, Kamis lalu. Seharusnya sejam kemudian, telah mendarat di Kutacane. Namun, pesawat dinyatakan hilang kontak pada pukul 07.41. (umi)
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.
