Marzuki Alie: Banggar Jangan Diganggu

Ketua DPR Marzuki Alie pimpin rapat bahas proyek gedung
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVAnews - Ketua DPR, Marzuki Alie menegaskan penolakan anggota badan anggaran (Banggar) untuk memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, mereka sedang fokus menyelesaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012.

"Orang sedang fokus selesaikan RAPBN. Seharusnya RAPBN ini kan dikawal sampai selesai supaya tidak ada korupsi, sistemnya kita lihat. Itu bagian dari pencegahan, itu juga salah satu tugas KPK," kata Marzuki, usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu 1 Oktober 2011.

Penolakan itu, lanjut Marzuki, karena rapat RAPBN diatur oleh undang-undang untuk segera diselesaikan Oktober ini, sehingga ia menegaskan bahwa anggota Banggar tidak perlu mengkhawatirkan pemanggilan KPK.

"RAPBN itu untuk kepentingan rakyat. Penegakan hukum itu tidak hanya selesai di KPK saja. Kita fokus kawal RAPBN 2012. Itu hampir Rp1.300 triliun. Apalah arti KPK yang hanya mencari berapa milyar itu," ujarnya.

Marzuki menambahkan, korupsi memang harus di berantas tapi jangan juga mengorbankan rakyat dengan membuat pembahasan RAPBN tertunda. "Kalau di panggil satu persatu tidak apa-apa, tetapi kalau empat kan itu mengganggu," tegasnya.

Sebelumnya, setelah melakukan aksi mogok, Banggar mulai bekerja dengan menggelar rapat, Jumat 30 September 2011. Namun, rapat itu tidak digelar di gedung dewan di Senayan, melainkan di Wisma DPR Cikopo, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Wakil Ketua Badan Anggaran Tamsil Linrung, rapat itu merupakan awal pembahasan RAPBN 2012. Fokus rapat ini adalah singkronisasi bahan-bahan hasil pembahasan yang telah dilakukan oleh masing-masing komisi DPR.

Sebagai informasi, anggota Banggar melakukan aksi mogok sebagai aksi protes pemanggilan KPK. Anggota Banggar tak terima karena menganggap pemanggilan terkait proses pembahasan anggaran. Menurut mereka, kewenangan itu telah diatur dalam undang-undang. (umi)

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024