- VIVAnews/Sukirno
VIVAnews - Soetopo, salah satu korban pesawat nahas Casa 212 milik PT Nusantara Buana Air adalah kru Flight Operations Officer. Keluarga mendapat firasat sebelum sang kepala keluarga itu pergi.
"Firasat ada, burung kesayangannya papa mati seminggu sebelumnya. Saya juga tidak enak badan tiga hari. Kepikiran, gelisah, ternyata begini," kata anak kedua Soetopo, Diego Bagus Bono, saat ditemui VIVAnews.com di kediamannya, Perumahan Villa Japos, Ciledug, Tangerang, Banten, Sabtu 1 Oktober 2011.
Menurut Diego, kabar kecelakaan pada Kamis pagi 29 September 2011 itu diperoleh dari perusahaan sekitar pukul 08.00 WIB, saat kejadian. Tetapi, kata dia, perusahaan tidak memberitahukan secara mendetail bagaimana kondisi pesawat dan lainnya.
"Cuma dibilangin hilang kontak, lokasi dan lain-lainnya belum tahu," ungkap Diego. Hingga saat ini, istri Soetopo masih berada di Medan untuk menunggu proses evakuasi.
"Ibu, Kakak, dan Tante saya sedang di Medan sekarang," kata Diego. Pantauan VIVAnews,com di rumah duka, keluarga dan kerabat sudah berkumpul dan mempersiapkan tenda. Tamu-tamu mulai berdatangan untuk menyatakan bela sungkawa.
Bendera kuning di sepanjang jalan menuju kediaman juga sudah dipasang keluarga korban sebagai tanda bagi para pelayat. Seluruh penumpang pesawat Casa 212 yang hilang di Bahorok, Sumatera Utara, ditemukan dalam keadaan tewas.
Setidaknya ada 18 orang, termasuk 4 kru pesawat. Sejak jatuh hingga hari ini, tim evakuasi belum berhasil mengevakuasi jenazah. Kondisi tebing terjal yang curam, dan cuaca menjadi kendala. (eh)
Pengemudi Fortuner Arogan Bikin Geram Kolonel Pom Jeffri: Gayanya Melebihi Tentara
Aksi Pierre WG Abraham, pengemudi mobil Toyota Fortuner yang pakai pelat dinas palsu ditegaskan mencoreng institusi TNI.
