- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji batal menemui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Rencana itu terpaksa dibatalkan karena Susno ada acara mendadak.
"Tadinya ada rencana, mau berkunjung dan silaturahmi. Tetapi tidak jadi karena beliau ada kegiatan lain," kata Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai, saat ditemui di kantor LPSK, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 4 Oktober 2011.
Abdul Haris menyampaikan maksud kedatangan Susno yang rencananya dilakukan siang ini. Susno, kata Abdul Haris, ingin berterima kasih kepada LPSK yang sudah membantunya dalam menghadapi berbagai kasus.
Kasus apa saja yang dimaksud? Mulai dari kasus cicak buaya, kasus Arwana hingga soal Gayus Tambunan. Dalam setiap persidangan atau pemeriksaan, LPSK selalu mendampingi.
"Selama ini kami berikan perlindungan kepada beliau, dan selama itu beliau juga belum pernah berkunjung ke kantor," kata Abdul Haris.
Abdul Haris menuturkan, Susno adalah seorang peniup peluit alias whistle blower, karena posisinya dituduh dalam berbagai kejahatan. Pada saat persidangan, LPSK memohon keringanan hukuman untuk Susno. "Oleh karena itu, beliau ingin silaturahmi dan mengucapkan terima kasih," kata dia.
Rencananya, kedatangan Susno siang ini juga untuk memperpanjang perlindungan yang bersangkutan. Perpanjangan perlindungan dilakukan setelah ada permohonan dari Susno Duadji. Lamanya perpanjangan? "Itu rahasia antara LPSK dan pemohon," kata Humas LPSK Maharani Siti Sophia saat dihubungi Selasa, 4 Oktober 2011. (art)
Religion Ministry Issues 75 thousand Visas for Indonesian Hajj Pilgrims
Ministry of Religious Affairs (MoRA) has issued aroud 75,572 visas for Indonesian hajj pilgrims.
