Yogya Belum Bebas dari Banjir Lahar Merapi

Aliran deras banjir lahar dingin dari Merapi pada Januari 2011.
Sumber :
  • BMKG

VIVAnews – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo mengatakan, banjir lahar dingin dari Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu, hanya mengurangi sekitar 30 persen material Merapi di sungai-sungai yang berhulu di gunung tersebut.

Demokrat Sebut AHY Kader Terbaik, Sinyal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran?

Dengan demikian, masih ada sekitar 70 persen lagi material Merapi yang sewaktu-waktu dapat mengancam warga Yogyakarta.

Ancaman itu, menurut Subandriyo, harus diwaspadai bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan dalam jangka waktu lama. Pasalnya, curah hujan tinggi dapat menyebabkan banjir lahar kembali terjadi. “Masih ada sekitar 90 juta meter kubik material Merapi,” kata Subandriyo di Yogyakarta, Selasa 4 Oktober 2011.
 
Material merapi tersebut, jelasnya, berada di lereng selatan dan barat. Di lereng selatan, tumpukan material Merapi terbanyak ada di Sungai Gendol, alur Kali Kuning, Kali Opak, dan Kali Boyong. “Tapi meski material Merapi di Sungai Gendol banyak, tidak otomatis akan menyebabkan banjir lahar dingin paling besar,” kata Subandriyo.

“Banjir lahar dingin akan besar jika ada ruangan untuk material Merapi, dan ada ruang untuk air minimal 30 persen yang dapat mengalirkan material Merapi ke daerah yang lebih rendah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Subandriyo menyatakan, potensi banjir lahar dingin justru ada di kanan-kiri Sungai Gendol, bukan di tengah sungai. Pasalnya, kata dia, aliran utama Sungai Gendol sudah tertutup dengan material Merapi hasil banjir lahar dingin yang sebelumnya, sehingga nantinya akan terbentuk aliran baru.

Sementara untuk Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Opak, dan Kali Putih, menurut Subandriyo belum seluruhnya tertutup material Merapi, sehingga sangat berpotensi menyebabkan banjir lahar dingin.

BBPTK sendiri telah membuat peta-peta daerah yang rawan terkena bahaya banjir lahar dingin sewaktu musim hujan tiba. Peta-peta daerah rawan itu, terang Subandriyo, telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai antisipasi dini terhadap bahaya banjir lahar dingin.

(Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta, umi)

Google Maps di Android Auto

Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik

Google menyiapkan fitur baru pada aplikasi Google Maps untuk para pemilik mobil listrik.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024