- ANTARA/PK-UAA/SP/Koz/Spt/11
VIVAnews -- Tak hanya melakukan investigasi kecelakaan Casa 212 yang jatuh di Pegunungan Bahorok, Langkat, Sumatera Utara, Kementerian Perhubungan juga menurunkan tim untuk mengevaluasi operator pesawat naas itu, PT Nusantara Buana Air (NBA).
Hasilnya? "Dalam hasil evaluasi laporan yang saya terima kemarin, NBA ini dalam melaksanakan operasinya banyak sekali hal-hal yang belum sesuai dengan aturan, baik dari standar praktis, dari sisi operasi, maupun perawatannya," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti, Selasa 4 Oktober 2011.
Dijelaskan Herry, banyak temuan-temuan yang dihasilkan dari hasil evaluasi. "Dapat kami simpulkan supaya ini tidak terjadi lagi dan menjaga keselamatan penerbangan, kami putuskan untuk membekukan dulu EOC (ijin penerbangan pesawat perintis) sampai dia bisa menunjukkan bahwa yang dia lakukan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku," tambah Herry. "Jadi mulai hari ini seluruh operasi pesawat NBA kami bekukan."
Karena PT NBA adalah perusahaan carter, dia menambahkan, ijin yang diberikan sebagai pesawat carteran. Herry menjelaskan, untuk penerbangan perintis, tahun ini PT NBA mendapat 20 rute penerbangan. "Kalimantan terdapat 5 rute, di Sulawesi, NTT, dan Maluku Selatan," tambah dia.
Sebelumnya, pesawat Casa 212 tujuan Medan-Kutacane hilang kontak dan ditemukan jatuh di pegunungan Bahorok pada Kamis 29 September 2011.
Dua hari kemudian baru diperoleh kepastian, delapan belas orang di dalam pesawat -- empat kru dan 14 penumpang meninggal dunia dalam musibah ini. Evakuasi baru dilakukan pada Minggu 2 Oktober 2011. (eh)