Kisah Apes Supir Imigran Gelap Iran dan Irak

Imigran asal Irak di Sidoarjo
Sumber :
  • Satriyo Eko P | Surabaya Post

VIVAnews -- "Kami apes hari ini," keluh Fahrudin (52) salah seorang supir rental KCC yang berlokasi Caringin, Cimadetalang, Kabupaten Bogor. Ia dan teman-temannya tidak menyangka akan disergap tim gabungan Polda Jabar dan Imigrasi.

Nasibnya yang tak beruntung berawal dari Minggu malam, 2 September 2011. Saat itu seorang pria datang ke rental dan menyatakan akan menyewa 10 kendaraan untuk membawa turis dari Jakarta ke Pelabuhan Ratu. Para supir diminta berangakat dari Bogor pada senin pagi. Singkat  mereka sepakat harga sewa per mobil Rp700.000.

Si penyewa yang tidak jelas identitasnya memberikan uang muka Rp200.000 malam itu dan berjanji akan melunasi Senin pagi.

"Senin pagi sekitar jam 10.00 udah sampe ke rental terus
ngelunasin sisa tagihan yang Rp 500.000 ribu. Satu jam kemudian rombongan 10 mobil berangkat dari rental. Tiap mobil beda beda alamat jemputnya semua dah dikasih alamat sama si bule," ungkap Fahrudin usai diintrogasi oleh pihak Imigrasi dan Polda Jabar kepada VIVAnews.com, Selasa 4 Oktober 2011.

Fahrudin diminta untuk menjemput enam orang  yang menginap di Hotel Losari, Kawasan blok M, Jakarta. Rekannya Solehudin (27) diminta untuk menjemput 12 orang di Hotel Prapanca, Jakarta Selatan. Rekan-rekannya yang lain juga diminta untuk menjemput imigran diberbagai
hotel lain di kawasan Jakarta Selatan. Mereka tak tahu yang mereka jemput adalah imigran.

Rata-rata mereka berangkat dari Jakarta pukul 16.00 WIB secara terpisah. Mereka tidak menyadari tengah di intai dan di ikuti. Samapai pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB kendaraan mereka dihentikan secara paksa di daerah Cikidang, Kabupaten Sukabumi, dekat terminal.

"Saya kaget pas mobil disuruh berenti mendadak. Dua orang polisi langsung nodong pistol. Saya mau ambil HP aja tangan saya langsung dikepret sambil dibentak, nggak Usah diambil katanya. Tangan saya diikat kayak teroris terus di bawa ke Polsek," keluhnya.

Ia menambahakan di Polsek Cikidang ternyata sudah ada beberapa rekannya yang terlebih dahulu ditahan. Tidak lama kemudian semua rekan mereka tertangkap operasi gabungan Polda dan Imigrasi malam itu.

Pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB seluruh imigran, supir dan kendaraan digiring ke Kantor Imigrasi kelas II Sukabumi. Mereka langsung diinterogasi dari pagi hingga pukul 17.00 WIB sore tadi.

"Ini pelajaran buat kami kalo ada order jangan cuma lihat duitnya. Kita mesti tahu siapa yang order. Sampai sekarang kami nggak tahu siapa nama si bule itu. Yang kami inget cuma ngomong bahasa Indonesianya agak
aneh, kayak masih belajar,” ungkapnya sambil menghela napas.

Sebelumnya, polisi dan imigrasi Sukabumi menangkap 44 imigran gelap asal Iran dan Irak. Jawa Barat terutama kawasan pantai selatan acapkali dijadikan jalur lintasan para imigran gelap yang akan masuk ke Australia.

Laporan: Permadhi| Sukabumi

Organisasi Liga Muslim Dunia Ucapkan Selamat ke Prabowo: Semoga RI Makin Maju
VIVA Militer Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila

Rekam Jejak Luar Biasa Raja Aibon Kogila 821 Hari Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Dari hidupkan kota mati di sarang OPM hingga sejahterakan prajurit.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024