Dibekukan, Ini Tanggapan Pemilik Casa Nahas

Casa 212 PT NBA Jatuh di Bahorok
Sumber :
  • ANTARA/PK-UAA/SP/Koz/Spt/11

VIVAnews -- Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memutuskan untuk membekukan operasi PT Nusantara Buana Air (NBA) -- pemilik pesawat Casa 212 yang jatuh di Pegunungan Bahorok dan menewaskan 18 orang di dalamnya. Pembekuan berlaku sejak Selasa 4 Oktober 2011.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan temuan dan evaluasi tim terhadap operator tersebut. Dimintai tanggapan, safety manager PT Nusantara Buana Air, Robur AD Rizalianto mengaku menerima putusan itu. "Kalau memang penilaian dari perhubungan udara, kami  sebagai operator patuhlah pada keputusan pihak  perhubungan," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 4 Oktober 2011 malam.

Robur menambahkan, pihaknya siap membantu jika Kemenhub membutuhkan pemeriksaan yang lain. "Kami siap dievaluasi, diaudit, dan sebagainya," kata dia.

Bagaimana dengan nasib pilot dan kru pesawat? Robur menjelaskan, yang dibekukan hanyalah rute perintis. Pihaknya masih melayani penerbangan lain. "Kami juga mengerjakan hujan buatan, ada empat pesawat. Pesawat kami masih bisa terbang, sementara pilot masih bisa rotasi," tambah dia.

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti mengatakan, PT NBA dalam melaksanakan operasinya banyak sekali hal-hal yang belum sesuai dengan aturan, baik dari standar praktis, dari sisi operasi, maupun perawatannya. "Dapat kami simpulkan supaya ini tidak terjadi lagi dan menjaga keselamatan penerbangan, kami putuskan untuk membekukan dulu EOC (ijin penerbangan pesawat perintis) sampai dia bisa menunjukkan bahwa yang dia lakukan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku," tambah Herry. "Jadi mulai hari ini seluruh operasi pesawat NBA kami bekukan," kata dia, Selasa 4 Oktober 2011.

3 Skincare Ini Jadi Paling Diandalkan oleh Penggunanya

Sebelumnya, pesawat Casa 212 tujuan Medan-Kutacane hilang kontak dan ditemukan jatuh di pegunungan Bahorok pada Kamis 29 September 2011. Dua hari kemudian baru diperoleh kepastian, delapan belas orang di dalam pesawat -- empat kru dan 14 penumpang meninggal dunia dalam musibah ini. Evakuasi baru dilakukan pada Minggu 2 Oktober 2011.

PT Bumi Resources Minerals Tbk. (ilustrasi)

Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan total pendapatan sepanjang tahun 2023 mencapai US$46,63 juta.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024