- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Status Djoko Soegiarto Tjandra masih menjadi buronan nomor wahid dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Secara fisik, dia 'lenyap' dari Indonesia setelah mencuat kasus itu. Namun, duit Djoko Tjandra terus berputar di Indonesia.
Di kawasan Pantai Geger, Peminge, Kuta Selatan, Badung, Bali berdiri sebuah hotel megah bernama Mulia Resort yang dibangun oleh Djoko Tjandra. Bangunan fisik hotel itu ditaksir senilai Rp1,3 triliun, belum termasuk nilai tanahnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali telah memastikan bangunan ini milik buronan yang diduga kabur ke Singapura itu. Bahkan, mereka telah melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, Kejaksaan Agung yang telah lama mencari-cari Djoko justru mengaku belum mengetahui informasi pembangunan hotel Djoko Tjandra tersebut. "Ya, akan segera kami cek kebenaran info tersebut. Apakah benar dia bangun hotel itu. Kalau benar, apa ditangani sendiri atau orang lain," kata Wakil Jaksa Agung, Darmono kepada VIVAnews.com, Rabu 5 Oktober 2011.
Meski demikian, Darmono enggan mengatakan langkah konkrit apa yang akan dilakukan Kejaksaan Agung jika hotel mewah itu benar-benar milik Djoko Tjandra.
BLBI merupakan dana bantuan yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami masalah likuiditas pada saat terjadi krisis moneter 1998 di Indonesia. Bantuan ini diberikan berdasarkan perjanjian Indonesia dengan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dalam mengatasi masalah krisis.
Pada Desember 1998, BI telah menyalurkan BLBI sebesar Rp147,7 triliun kepada 48 bank.
Kasus ini mencuat setelah keluarnya hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap penggunaan dana BLBI oleh 48 bank. Hasil audit ini menyimpulkan telah terjadi indikasi penyimpangan sebesar Rp138 triliun. (art)
Media Korea Selatan Soroti Sepak Terjang Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-23
Pertemuan antara Timnas Indonesia U-23 dengan Timnas Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U 23 menjadi sorotan.
