Hakim Jamin Tak Ada Rekayasa PK Antasari

Sidang Perdana Peninjauan Kembali Antasari Azhar
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews -- Nasib pengajuan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Antasari Azhar terkait kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain ditentukan hari ini di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang kali ini mengagendakan penandatanganan Berita Acara Persidangan (BAP).

Namun, Antasari meminta majelis hakim yang dipimpin Aminal Umam menskors persidangan yang telah berjalan beberapa saat. Antasari ingin membaca lebih detil dan teliti isi BAP sebelum ditandatanganinya.

"Sebelum penandatanganan dapatkah kami memohon membaca dulu, kami mohon majelis menskors persidangan paling lama 30 menit," kata Antasari dalam persidangan.

Atas permintaan itu, hakim menurutinya. Hakim memperbolehkan Antasari Azhar membaca BAP tersebut tanpa harus melakukan penundaan sidang. Selain itu, hakim juga meyakinkan kepada Antasari bahwa di dalam BAP tersebut tak ada rekayasa.

Perjalanan Luar Biasa Girona Hingga Tembus Liga Champions

"Saya tegaskan bahwa apa yang tertuang dalam BAP adalah benar peristiwa yang terjadi di persidangan, kami tidak bermaksud untuk merekayasa," kata Aminal Umam.

"Kalaupun ada yang berubah, itu hanya dalam bahasanya saja supaya enak dibaca. Kami juga musyawarah tidak usah dengan skors."

Dalam menghadapi persidangan kali ini, Antasari masih menggunakan baju batik yang sama dalam persidangan-persidangan sebelumnya. Antasari juga tampak tenang dalam menghadapi putusan akhir sidang PK yang akan menentukan nasibnya ini.

Sebelumnya, Antasari divonis 18 tahun penjara oleh majelis hakim PN Selatan yang dipimpin oleh Heri Swantoro. Dia dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan menganjurkan pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran itu. Hukuman itu tetap tidak berubah hingga di tingkat kasasi di Mahkamah Agung.

Ilustrasi serangan hacker atau siber.

Informasi Sistem Penggajian Departemen Pertahanan Inggris Diretas

Beberapa informasi pribadi dalam sistem penggajian yang digunakan oleh departemen pertahanan Inggris diretas, pada Senin, 6 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024