- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring pada dasarnya mendukung pernyataan Wakil Ketua Komisi III Bidang Hukum dari Fraksi PKS, Fahri Hamzah, untuk mengevaluasi Komisi Pemberantasan Korupsi. Tetapi, Tifatul tidak mendukung KPK dibubarkan.
"Badan ini sudah sembilan tahun berdiri dan cenderung superbody, wajar saja harus ada evaluasi," kata Tifatul Sembiring usai menghadiri Hari Ulang Tahun TNI ke-66 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 4 Oktober 2011.
Menurut Tifatul, pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal PKS itu dinilai wajar. Tifatul mendukung pernyataan Fahri soal evaluasi KPK. Dan pernyataan itu perlu didalami.
"Kalau beritanya tidak jadi lebay, ya tidak akan jadi kontroversi. Ini kan cuma wacana," kata politisi PKS yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika ini.
Bagi Tifatul, semua lembaga bisa dievaluasi, termasuk Presiden. Tetapi kalau untuk pembubaran, bukan merupakan jalan terbaik. "Kalau saya sih tidak setuju KPK dibubarkan. Kita masih perlu KPK sampai betul-betul korupsi ini hilang," kata Tifatul.
Fahri memang dikenal kritis terhadap KPK. Tapi, pada Selasa 3 Oktober kemarin, Fahri jelas-jelas menyatakan ingin membubarkan KPK. Pernyataan itu disampaikan dalam rapat bersama pimpinan KPK dan DPR.
"Lebih baik KPK dibubarkan, karena saya tidak percaya institusi superbody dalam demokrasi. Tidak boleh ada institusi superbody dalam demokrasi," kata Fahri.
Ketua KPK Busyro Muqoddas sendiri 'menantang' Fahri Hamzah untuk membubarkan KPK. Bila niat Fahri serius untuk membubarkan KPK, Busyro siap menghadapi.
"Bila Pak Fahri mempunyai agenda pembubaran KPK, kami tunggu saja lewat Fraksi PKS dan sebagainya. Lewat jalur hukum. Kami hanya melaksanakan amanat saja," kata Busyro Muqoddas di sela rapat bersama pimpinan DPR, Jakarta, Senin 3 Oktober 2011. (sj)
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap
Wakil Ketum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menyampaikan sikap partai mewakili Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo, pasca keputusan MK dan penetapan Prabowo-Gibran pemenang
