- www.pulsarjogja.890m.com
VIVAnews - Kondisi angkutan bus kota di Yogyakarta semakin mengenaskan. Sebagian besar angkutan umum di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dimakan usia, hanya sekitar 30 persen kondisi bus yang benar-benar dalam kondisi prima.
Diduga, keterpurukan angka pengguna angkutan umum menyebabkan perawatan bus tidak dapat dilakukan secara maksimal. "Pengusaha bus yang selama ini melayani masyarakat kota Yogyakarta dengan bus kotanya dan masyarakat DIY dengan AKDP selalu merugi sehingga tidak bisa merawat busnya dengan baik," kata Tjipto Haribowo, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi, DIY, Rabu, 5 Oktober 2011.
Perkembangan kendaraan bermotor roda dua di Yogyakarta yang semakin tinggi menyebabkan konsumen bus kota atau AKDP beralih ke moda bermotor roda dua. Hal ini ditunjang dengan persyaratan perkreditan yang semakin mudah dan uang muka yang murah.
"Saat ini kursi setiap bus yang terisi tidak sampai 50 persen. Tentunya akan berdampak pada menurunnya pendapatan operator bus," ujarnya.
Menurut Tjiptono kondisi angkutan yang usianya antara 15-20 tahun belum tentu tidak menarik kepada pengguna jasa angkutan darat, namun karena keterbatasan dana untuk perawatan bus oleh operator ini menyebabkan kondisi bus sangat memprihatinkan dan tak lagi dilirik oleh pengguna jasa karena sama sekali tidak memberikan rasa aman dan nyaman.
"Memang perlu ada pembenahan manajemen dari operator bus agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa angkutan," katanya.
Lebih lanjut Tjiptono menyatakan untuk kembali memberikan rasa nyaman dan aman kepada pengguna jasa angkutan pemerintah seperti diamanatkan dalam UU mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan publik maka diambil kebijakan dengan mengoperasikan bus TransJogja.
"Kita menggandeng para operator bus untuk turut bersama mereformasi angkutan perkotaan sehingga muncul TransJogja," katanya. (eh)
Laporan Juna Sanbawa | Yogyakarta
Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban
enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya
