Belasan Kelompok Radikal Mengancam Indonesia

Ketua BNPT Ansyaad Mbai Mou dengan Ormas Islam
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Dalam lima bulan, dua bom bunuh diri mengguncang Indonesia: bom Masjid Mapolresta Cirebon April 2011, dan belakangan bomber meledakkan diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo. Belum termasuk, ancaman bom buku dan bom Serpong.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai, mengatakan potensi terorisme di Indonesia masih cukup banyak dan besar di Indonesia.

"Ancaman masih besar dari terorisme. Kalau terorisme itu kan kalau meledakkan sedikit, dampaknya sangat besar, seperti di Solo, padahal kan yang mati cuma satu," ungkapnya di Gedung JMC, Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2011.

Ansyaad mengungkapkan masih ada belasan kelompok radikal yang mengancam Indonesia. Mereka berasal dari semua jaringan antara lain jaringan Cirebon, Solo, Ambon, dan Poso. "DPO ini sedang dikejar dan dicari. Itu sudah ada 15 DPO yang dipublikasikan oleh Mabes Polri," ujarnya.

Menurut Ansyaad seluruh aksi teroris di Indonesia itu berkaitan. Mereka satu jaringan, satu ideologi, satu strategi, tokohnya itu-itu juga, sama dan berkaitan.

"Kalau kita buat peta di Indonesia ada bulatan Cirebon, bulatan Solo, bulatan Medan, bulatan Ambon, kemudian pada bulatan-bulatan itu kita isi nama-nama, masih ada nama-nama yang doubel, ada di sini, ada di sini, ada di sana," tuturnya.

Lantas, apa yang dilakukan untuk menghadang teror?

Menurut Ansyaad, aparat keamanan harus diperkuat. Kata dia, aparat keamanan dan intelijen perlu suatu dasar hukum yang memberikan suatu kewenangan untuk bertindak proaktif terhadap ancaman terorisme di Indonesia.

"Undang-Undang intelijen itu untuk menjamin keamanan dan demokrasi. Tindakan-tindakan yang jelas menyerukan orang untuk melakukan aksi kekerasan, menanamkan kebencian kepada kelompok lain, agama lain, bangsa lain, itu sudah sangat berbahaya," ungkapnya.

Yang tak kalah penting, adalah upaya deradikalisasi. Ansyaad mengatakan, BNPT saat ini sudah memiliki lima pusat kegiatan di seluruh Indonesia yang sudah bermitra dengan 25 organisasi untuk melakukan deradikalisasi.

"Idealnya semua teroris itu harus diajak bertemu dan bicara. Tapi mengajak ketemu dan bicara ini yang susah. Diundang nggak datang, jadi terpaksa harus didatangkan dengan cara penangkapan," katanya.

Ansyaad mengungkapkan Provinsi Aceh menurut indeks radikalisme kepolisian menduduki peringkat tertinggi. Meski demikian, aksi bom bunuh diri pelakunya justru banyak yang berasal dari Jawa Barat.

Apa seringnya aksi bom bunuh diri menandakan rakyat sudah mulai frustasi? "Ya mungkin juga betul, karena kalau kita lihat dia hanya mampu membunuh dirinya sendiri, bukan orang lain," pungkasnya. (adi)

4 Tahap Memaafkan, Penting Agar Rasa Marah Tidak Sampai Mengganggu Kesehatan
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka di Kota Semarang

Ditanya soal Status Keanggotaan Partai Politiknya, Gibran Bilang Begini

Status keanggotaan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka di Partai Politik khususnya PDI Perjuangan (PDIP) saat ini masih menjadi pertanyaan.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024