- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Pramono Anung menghargai hasil pemeriksaan komite etik Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap pimpinan dan pegawai KPK.
Namun, adanya perbedaan pendapat atau dissenting opinion dalam komite etik itu juga harus dicermati. "Dengan adanya dissenting opinion dari 3 orang, ini menunjukkan bahwa persoalan itu sebetulnya tidak gampang bagi komite etik untuk memutuskan," ujar Pramono di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 5 Oktober 2011.
Dalam konteks itu, menurut Pram, fenomena perbedaan pendapat dalam komite etik telah sedikit mewakili kegelisahan publik.
"Apa yang terjadi dalam keputusan komite etik, dengan 3 lawan 4, menurut saya sebenarnya ini sudah menjawab pertanyaan yang beredar di publik. Bahwa ada orang perorang di dalam tubuh KPK yang memang perlu mendapatkan evaluasi. Tetapi lembaganya tidak boleh disentuh," kata Pram.
Menurut Pram, pimpinan KPK mengakui pertemuan dengan Nazaruddin setelah menjadi bendahara partai sebenarnya tidak ada kaitannya dengan isu kriminalisasi.
Meski begitu, Pram menilai KPK juga perlu diselamatkan dalam hal kekuatan kelembagaannya. "KPK harus diselamatkan dan harus tetap kuat, harus tetap mempunyai fungsi dan kedudukan seperti sekarang," kata mantan Sekjen PDI Perjuangan itu.
Sehingga, kalau ada upaya melemahkan KPK, termasuk upaya melemahkan pimpinan KPK, Pram mengatakan harus dicegah. "Tentunya itu kita harus hadapi bersama," tegasnya.
Walau begitu, perlu ada ruang bagi publik untuk memberikan penilaian terhadap KPK dan pimpinannya.
"Kita juga harus adil memberikan ruang bagi publik untuk memberikan penilaian terhadap pimpinan KPK yang ternyata dalam masa jabatannya itu tidak menjalankan tugas-tugasnya secara proporsional dan baik," kata Pram.
Dibintangi Yuki Kato dan Dion Wiyoko, Film Demi Si Buah Hati Hadirkan Cerita Menyentuh
Film Demi Si Buah Hati bercerita tentang pasangan suami istri Dona dan Yuda, keduanya hidup bahagia.
