Pramono: Kode Etik KPK Harus Diperbaiki

OC Kaligis datanagi DPR
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Komite etik Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk untuk menelusuri dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan pimpinan dan pegawai KPK.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Pramono Anung menyatakan, terbentuknya komite etik harus menjadi pelajaran penting bagi pimpinan KPK mendatang. Bahwa, ada dugaan pelanggaran oleh pimpinan KPK yang menyebabkan komite etik lahir.

"Karena kepemimpinan ini akan habis bulan Desember 2011. Harapannya, pemimpin KPK yang baru tidak melakukan praktek yang sama seperti yang dilakukan pimpinan sebelumnya," ujar Pram di DPR RI, Jakarta, Kamis 5 Oktober 2011.

Fenomena pimpinan KPK yang bertemu dengan tokoh elit partai berkuasa, menurut Pram, tak boleh diulangi lagi agar tidak menimbulkan persepsi buruk terhadap citra KPK. "Ini mungkin baru pertama kali terjadi dalam periodisasi kepemimpinan KPK," kata Pram.

"Pada periode Pak Tumpak maupun Antasari, atau dulu masih KPKPN, hal ini tidak pernah terjadi dimana (pimpinan KPK) bertemu dengan sebuah kekuatan atau elit partai yang tentunya kita tidak usah ber-prejudice. Apakah itu membahas kasus atau tidak. Tapi pertemuan itu sendiri maknanya sudah sangat berbeda," tambah Pram.

Untuk itu, menurut Pram, aturan atau kode etik KPK harus diperbaiki untuk mencegah hal tersebut terulang kembali di masa mendatang. "Mana yang boleh mana yang tidak boleh, untuk bertemu di luar pekerjaan," kata Pram.

Dengan demikian, aturan internal atau kode etik KPK harus menegaskan larangan pertemuan dengan pihak berperkara atau pihak yang punya potensi kasus di luar koridor yang sudah ditetapkan.

"Kalau pertemuan dengan, mohon maaf ya, orang-orang yang selama ini katakanlah punya kasus, mengurus kasus, punya bisnis yang berkaitan dengan APBN, menurut saya itu sudah tidak proper. Nah, yang seperti itu harusnya diatur dalam kode etik KPK," tuturnya. (umi)

Corn Imports Down to 450 Thousand Tons
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Irak

Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam

Pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah menghadapi dua serangan roket dan ledakan drone dalam waktu kurang dari 24 jam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024