Polisi Cari Kaitan Selebaran dengan Terorisme
- VIVAnews/Erick Tanjung
VIVANews--Polisi masih mempelajari motif selebaran yang ditemukan dalam peristiwa ledakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang terletak di Jalan Affandi, Gejayan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 7 Oktober 2011. Polisi sedang menelusuri apakah isi selebaran ini ada kaitannya dengan aksi terorisme yang selama ini terjadi.
"Ini salah satu bentuk teror. Selebaran-selebaran itu bisa diduga sebagai teror. Apakah mereka merampok sambil melakukan teror kita masih tunggu," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 7 Oktober 2011.
Anton mengaku polisi juga belum bisa menyimpulkan apakah aksi ini memiliki motif politik. "Kami masih mendalami, tidak bisa mereka-reka," kata dia.
Yang jelas, satu orang berinisial B telah ditangkap terkait peristiwa itu. Namun, belum dipastikan apa yang dituduhkan untuk pria itu. "Masih didalami. Kami punya waktu 1X24 jam untuk umum dan 7 hari untuk tindak teroris," kata dia.
Selebaran itu ditemukan dalam tas ransel warna hitam yang diamankan di lokasi kejadian. Isi selebaran itu mengatakan bahwa teroris yang sebenarnya adalah pemerintah, korporasi, tentara, dan polisi.
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor tidak memenuhi panggilan KPK pada Jumat, 19 April 2024, sebagai saksi dalam kasus korupsi pemotongan insentif ASN
