- VIVAnews/ Erick Tanjung
VIVAnews - Anjungan tunai mandiri (ATM) BRI di Jalan Affandi, Gejayan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terbakar pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 Waktu Indonesia Barat.
Bau minyak tanah tercium dari lokasi kejadian. Polisi menemukan selebaran ketidakpuasan terhadap pemerintah dari kelompok yang mengatasnamakan diri sebagaiĀ "International Revolutionary Front, FAI". Mereka menyatakan aksi ini bagian dari aksi solidaritas atas penindasan di Papua Barat dan Kulonprogo.
Polisi mencium ada kemiripan dengan kejadian serupa di Bandung. "Motif meledaknya ATM di Yogya dan Bandung hampir sama. Yang berbeda hanyalah pelaku. Di Bandung perempuan di Yogyakarta adalah laki-laki," kata Kabid Humas Polda DIY, AKBP Any Pudjiastuti, Jumat 7 Oktober 2011
Dengan kesamaan motif itu, polisi menduga mereka masih satu jaringan. Namun demikian untuk memastikannya perlu penyelidikan yang lebih mendalam. "Butuh penyelidikan lebih mendalam untuk mengungkap jaringan tersebut,"paparnya
Kapolsek Depok Barat Kompol Muhammad Akbar Thamrin mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan Polres Sleman dan Polda DIY.
Ia juga membenarkan bahwa pelaku kemungkinan mempunyai keterkaitan dengan kasus pembakaran ATM di Bandung. Selebaran yang bernada antipemerintah menjadi petunjuk. "Itu berdasarkan informasi yang saya peroleh dari rekan saya yang bertugas di sana [Bandung]," ujarnya.
Berkaitan dengan pemeriksaan terhadap BI yang saat masih diperiksa intensif, Thamrin mengatakan orang itu mengaku berada di Sleman untuk mengunjungi pacarnya yang tinggal di kawasan Jl Colombo, Depok, Sleman. "Untuk mencari tahu kejadian pasti asal ledakan, Polda DI Yogyakarta sudah mendatangkan para petugas laboratorium forensik dari Semarang," tandasnya.
Laporan: Juna Sanbawa| DIY