Nasib TKI di Malaysia

7 Hari Jalan Kaki, Lari Dari Siksaan Majikan

TKW terlantar di Jeddah, Arab Saudi
Sumber :
  • ANTARA/SAPTONO

VIVAnews - Sarno (38) tenaga kerja (TKI) asal Desa Karangrau, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menangis sendu menahan kesakitan. Kaki sebelah kanan patah remuk dan seluruh badan membiru. Bahkan kedua tanganya dilakban agar menjaga lalat tak hinggap. Terlihat jelas, kedua tangan Sarno terkena sayatan senjata tajam berupa pisau.

"Saya tak tau lagi harus bilang apa. Saya  hilang ingatan, saya bingung, saya stres seperti ini. Saya tertipu," kata Sarno kepada VIVAnews.com di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat malam, 7 Oktober 2011.

Selama setahun bekerja di Sibu, Sarawak, Malaysia, sebagai perawat  perkebunan kelapa sawit tak menyurutkan penderitaan bapak beranak tiga ini dari siksaan majikan. "Saya sakit seluruh badan,” kata Sarno.

Ketika ditanya berapa upah yang dijanjikan, lalu ia menjawab, saya dijanjikan bekerja sebagai perawat kebun kelapa sawit  dengan upah 800 ringgit (Rp2,3 juta) per bulan, tetapi hanya dibayar 200 ringgit (Rp565 ribu), dengan alasan dipotong biaya agen penyalur tenaga kerja ketika ia mau berangkat ke Malaysia.

Suatu hari, Sarno pamit ingin menjalankan ibadah salat Maghrib, akan tetapi sang majikan malah melarangnya dengan alasan banyak waktu yang terbuang. "Lebih baik kamu kerja aja," ungkap Sarno menirukan majikannya, sambil bercucuran air mata.

Untuk sampai di Pontianak, Sarno penuh dengan perjuangan. Betapa tidak, tujuh hari dia berjalan kaki dari Perbatasan Entikong Kabupaten Sanggau (Kalimantan Barat) ke Pontianak. Sepanjang jalan, dia hanya bisa berharap belas kasihan.  "Tapi, terkadang saya juga harus memakan sisa-sisa makananan," ujar Sarno. (Laporan Aceng Mukaram, Pontianak)

Sosok Pria yang Ikut Terseret Kasus Narkoba Chandrika Chika, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Forum on “Expansion of Job Opportunities in Japan for Indonesia Resources”

Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa

Kemnaker mengajak pemberi kerja Jepang untuk berinvestasi dalam memberikan pelatihan bahasa Jepang bagi kandidat SSW Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024