Flu Burung Renggut Nyawa Kakak-Adik di Bali

Membakar kandang unggas, memusnahkan flu burung
Sumber :
  • Antara/ R Rekotomo

VIVAnews – Dua pasien flu burung kakak-adik asal Kabupaten Bangli yang dirawat di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, meninggal dunia. Kedua pasien tersebut bernama Wayan Aldiawan (10) dan sang adik bernama Nengah Rika Ari (5) asal Banjar Dinas Antuga, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Bali.

5 Hidangan Sup Terbaik di Dunia, Rawon dan Soto Betawi Peringkat Teratas

Keduanya sempat menjalani perawatan selama beberapa hari di ruang isolasi, namun Minggu 9 Oktober 2011 dini hari, mereka meninggal dunia.

Direktur Umum dan Operasional RUSP Sanglah Denpasar dr. Elzarita Arbaindr saat jumpa wartawan mengatakan, saat diantar ke RSUP Sanglah salah satu dari kedua pasien meninggal tersebut yakni Rika sudah dalam kondisi kesadaran yang sudah menurun. Sedangkan sang kakak masih dilakukan observasi. Namun saat melakukan observasi tersebut kondisinya terus menurun hingga meninggal dunia.

Kala Prabowo Kenang Masa Digembleng Senior di TNI, Begini Kisahnya

“Bahkan saat dilakukan cek laboratorium, kondisi paru-parunya sudah sebagian rusak akibat infeksi saluran pernafasan yang disebabkan virus H5N1,” ujar wanita yang sekaligus menjadi Sekretaris Tim Penanggulangan Penyakit Menular RSUP Sanglah Denpasar, Senin 10 Okrober 2011.

Hingga saat ini jenazah kedua korban flu burung tersebut belum dipulangkan ke desa asalnya di Banjar Dinas Antuga, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Bali. Jenazah tersebut masih disimpan di Ruangan Jenazah RSUP Sanglah Denpasar. “Namun perlu diingat jenazah yang belum dibawa pulang tersebut bukan berarti ditolak oleh warga, tetapi lebih karena di desa yang sama masih ada upacara agama. Dan menurut adat Bali, bila sedang menjalani upacara agama dilarang jenazah melintas di desa tersebut. Maka, untuk sementara jenazah dititipkan di RSUP Sanglah hingga 6 sampai 7 hari ke depan,” ujarnya.

5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Indonesia?

Elzarita menegaskan, soal penanganan jenazah sudah sesuai dengan prosedur tetap penanganan jenazah penyakit menular lainnya. Dan untuk jenazah tersebut rencananya akan dikremasi segera mungkin setelah upacara selesai.

Uji Laboratorium

Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar dr Ken Wirasandhi mengatakan, awalnya kedua pasien tersebut tidak dirujuk sebagai pasien flu burung. Namun dalam perkembangannya yang bisa dilihat secara kasat mata secara medis, pihak RSUP Sanglah menduga jika keduanya menderita flu burung.

Dugaan tersebut akhirnya dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan dilakukan di Lab. RSUP Sanglah, Laboratorium Biomol Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan di Laboratorium Daerah Provinsi Bali. Dari pemeriksaan ketiga laboratorium tersebut semunya menyatakan positif flu burung.

“Namun ketiga laboratorium tersebut tidak memiliki kewenangan untuk mempublikasikan hasil uji lab tersebut. Pihak RSUP Sanglah akhirnya mengirimkan sampel yang sama ke Laboratorium Kemenkes RI dan hasilnya memang positif flu burung,” ujarnya.

 Menurut Wirasandhi, pemberian tamiflu akan tidak efektif bila pasien sudah tertular lebih dari 12 jam. Dengan meninggalnya dua orang kakak beradik tersebut maka hingga saat ini terhitung sejak tahun 2007 lalu sudah 4 orang pasien flu burung meninggal dunia di Bali. Sebelumnya, tahun 2007 lalu sudah ada pasien positif flu burung yang meninggal dunia. Ancaman flu burung tersebut saat ini meresahkan masyarakat Bali. Sekalipun pihak RSUP Sanglah tidak memiliki kewenangan untuk mengumumkan kejadian luar biasa, namun secara definisi seharusnya saat ini Bali sudah KLB flu burung.

Upaya melokalisir unggas yang ada di Banjar Dinas Antuga, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli sepenuhnya menjadi tugas Dinas Kesehatan dan Dinas Peternak baik yang ada di Kabupaten Bangli maupun di Provinsi Bali. Saat ini stok tamiflu juga kian menipis. Di RSUP Sanglah hanya sekitar 2 ribu kapsul dan di Dinas Kesehatan Bali sekitar 3 ribuan kapsul. (Laporan Bobby Andalan | Bali)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya