- Bayu | Pontianak (antv)
VIVAnews - Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) mengaku bahwa ada patok di lapangan yang terkena abrasi dan terpotong. Itulah yang mungkin mengakibatkan kaburnya batas wilayah Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Barat.
"Setelah tim koordinasi dari Bakosurtanal, Kementerian Dalam Negeri, Mabes TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melihat ke lapangan memang ada patok yang terkena abrasi," kata Kepala Bakorsurtanal Asep Karsidi di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin, 10 Oktober 2011.
Meski patok tersebut terkena abrasi, kata dia, koordinat batas wilayah Indonesia dan Malaysia tetap ada. "Peta yang sudah diukur dan dijadikan MoU 1978 adalah landasan hukum kita. Ini merupakan dokumen hukum yang kuat. Jadi nggak perlu khawatir ada pergeseran," tuturnya.
Bakosurtanal berjanji akan membangun kembali patok baru sebagai batas wilayah Indonesia dan Malaysia. "Nanti kita perbaiki lagi. Jadi kita tidak ada masalah dengan Malayasia," katanya.
Camar Bulan menjadi berita setelah Wakil Ketua Komisi I DPR Tb Hasanuddin mengungkit dugaan pencaplokan wilayah itu oleh Malaysia. Hari ini, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto membantah tuduhan itu. (umi)
Ramal Sandra Dewi dan Harvey Moeis, Hard Gumay: Pokoknya Selesai
Terhadap perkembangan kasus korupsi tersebut, Hard Gumay memprediksi bahwa kisah Sandra Dewi dan Harvey Moeis akan selesai. Meskipun dia tidak menjelaskan secara rinci.
