Jadi Juara, Mobil Semar UGM Sulit Pulang

"Semar" mobil hemat buatan UGM
Sumber :
  • ANTARA/Regina Safri

VIVAnews - Menciptakan mobil konsep yang diberi nama "Semar", mahasiswa Universitas Gadjah Mada menyabet prestasi internasional di ajang Shell Eco Marathon 2011 di Sepang, Malaysia. "Semar Proto" menyabet gelar The Best Technical Innovation dan "Semar Urban" menjadi juara 3 untuk kelas gasoline.

Namun, berbanding terbalik dengan prestasinya, dua mobil ini tak bisa kembali dengan cepat ke UGM. Proses pemulangannya ternyata memakan waktu lama, hingga 2,5 bulan.

"Akibatnya, Tim Semar diwajibkan membayar Rp35 jutaan untuk biaya sewa gudang dan kontainer. Tim UGM patungan menyewa dua kontainer, ITS dan UI harus membayar sekitar Rp120 juta akibat lambatnya proses di Bea Cukai, yang ujung-ujungnya harus ditanggung oleh mahasiswa," ujar Alfian Fisa, Ketua Tim Semar kepada VIVAnews.com, Rabu 12 Oktober 2011.

Dia menambahkan, dengan tambahan biaya sewa gudang dan kontainer sebesar Rp35 juta, tim Semar total harus membayar Rp110 juta hanya untuk mengirim pulang dua mobil. Nasib serupa juga dialami tim dari universitas lain, yakni ITS, UI, ITB, dan Polnep Pontianak. Mobil mereka semua juga tertahan.

Mobil-mobil tersebut sebenarnya sudah di Indonesia akhir Juli 2011. Tetapi karena proses di Bea Cukai, entah kenapa begitu lambat, dokumen-dokumen tidak diproses. Akibatnya, dengan berjalannya waktu, biaya sewa kontainer dan gudang membengkak. "Saya tidak tahu kenapa proses di Bea Cukai berbelit-belit, mungkin Semar dianggap barang komersial dan mewah," Alfian menambahkan.

Dikonfirmasi soal ini, forwarder mobil Semar UGM dari PT Sumber Mitra Samudra, Meyda Hastuti, mengatakan mobil-mobil itu tidak ditahan Bea Cukai. "Pengurusannya memang lama, karena ini return cargo dan bebas biaya masuk," kata dia kepada VIVAnews Rabu siang, 12 Oktober 2011. 

Meyda menambahkan, untuk yang semacam ini Bea Cukai sangat teliti menyelidiki. "Meski untuk mencegah penyelundupan dan penyalahgunaan, prosesnya terlalu berlebihan, terlalu banyak," kata dia. Sehingga, yang menjadi korban adalah barang-barang non komersial seperti mobil-mobil inovasi karya mahasiswa.

Aktivitas Erupsi Gunung Ile Lewotolok Masih Tinggi, Menurut Badan Geologi

"Petugas kami harus menunggu tanda tangan berminggu-minggu, dari satu meja ke meja," kata dia. Meyda berharap, ada reformasi sistem di Bea Cukai.

Dihubungi terpisah, Humas Bea Cukai Riento Setiawan berdalih di pelabuhan tak hanya ada petugas Bea Cukai, tapi juga instansi terkait lainnya. "Kalau dokumen sudah clear, tak akan ada masalah. Coba didalami lagi apakah forwader yang sengaja memperlambat," dia balik mempertanyakan.

Riento menyatakan telah menghubungi Bea Cukai Tanjung Priok untuk menanyakan kasus ini. (kd)

159.557 Muslim Prisoners Receive Special Remission on Eid al-Fitr
Ilustrasi mudik menggunakan bus

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub telah menghimbau bagi para sopir bus untuk berkendara dengan durasi tidak lebih dari 4 jam.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024