Diusulkan, Menteri Pemberdayaan Manula

Ilustrasi Pengemis
Sumber :
  • Pengemis

VIVAnews - Ketua Komisi Ilmu Kedokteran Indonesia di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Sjamsuhidajat Ronokusumo,  mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami ledakan penduduk manusia usia lanjut (manula). Pada tahun 2050 diprediksi akan mencapai 80 juta orang.

"Ini sebuah beban yang sangat berat bagi pemerintah. Sekalipun pemerintah tidak secara langsung menangani atau membiayai, tetap saja menjadi beban. Sebab para manula ini juga menjadi tanggung jawab masing-masing keluarga yang juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita," ujarnya, saat ditemui di sela-sela Konferensi Internasional The Population Aging Explosion di Sanur Paradise Hotel, Rabu 12 Okrober 2011.
 
Ia mengaku, hingga saat ini belum belum ada perhitungan secara rinci jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai para manula per hari. Namun, rata-rata bila para manula ingin sehat maka minimal per hari harus mengkonsumsi sejumlah obat, makanan bergizi dan perawatan yang teratur.

Noel Joman Sebut Sikap Sinis Hasto ke Jokowi Merugikan PDIP dan Megawati

Biaya yang dikeluarkan minimal per hari Rp20 ribu. Jumlah ini baru sebatas biaya minimal karena ada juga manula yang harus mengkonsumsi obat anti pikun agar bisa berproduktif dan harganya per tablet sebesar Rp400 ribu per hari.

Bila dihitung per hari Rp20 ribu maka jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk 80 juta orang di tahun 2050 adalah sebesar Rp160 miliar per hari. Angka ini minimal dikeluarkan langsung oleh pemerintah dan juga oleh sanak keluarga yang menampung para manula di rumahnya masing-masing.
 
Menurut ahli bedah tersebut, Indonesia saat ini menjadi negara nomor tujuh di dunia dengan populasi manula terbanyak. Hal ini disebabkan, struktur penduduk terus berubah yang bukan saja soal angka kelahiran dan kematian, tapi juga soal struktur usia di mana di hampir setiap negara kelompok usia di atas 60 tahun meningkat pesat melebihi kelompok usia lain.

Sebagai contoh pada 2010, dari 6,9 miliar jiwa di dunia, ada 759 juta (11 persen) yang berusia di atas 60 tahun dengan 105 juta (1,5 persen) berusia di atas 80 tahun. Pada 2050, diperkirakan dari 9,1 miliar warga bumi, dua miliar (22 persen) akan berusia di atas 60 tahun dan hampir 400 juta (4 persen) berusia di atas 80 tahun (World Population Prospects, PBB).

Jika struktur usia di atas 60 tahun di negara maju diperkirakan tumbuh sekitar 50 persen (dari 22 ke 33 persen) antara 2010 dan 2050, maka di negara dengan pendapatan menengah tumbuh lebih tinggi lagi, dari sembilan persen ke 20 persen.
 
Fakta ledakan ini berimplikasi ke berbagai segmen seperti asuransi kesehatan, infrastruktur yang nyaman bagi lanjut usia, dan membutuhkan paradigma yang berubah yakni usia lanjut yang lebih aktif, mandiri dan produktif dibanding generasi sebelumnya.

"Kelompok lanjut usia seharusnya lebih diakui potensinya dan tidak lagi diidentikkan dengan sakit-sakitan, ketidakmampuan melakukan apa-apa, serta ketergantungan," katanya.

Anindya Bakrie Rapat dengan NOC Prancis dalam Rangka Persiapan Olimpiade 2024

Masyarakat tentu saja akan mendapat banyak keuntungan dari para manula yang tetap sehat, aktif dan mandiri. Karena itu pemerintah, masyarakat hingga para akademisi perlu memberi perhatian dan kemudian memberi solusi terhadap masalah yang semakin menyeruak ini, tambahnya.
 
AIPI juga mendesak dan merekomendasikan agar Indonesia perlu secara khusus membentuk Menteri Pemberdayaan Manusia Usia Lanjut (manula).

Konferensi, kata dia, juga akan mendesak seluruh negara-negara peserta untuk lebih mengoptimalkan penanganan para manula. “Saya akan mempertanyakan kepada forum nanti, apakah perlu membentuk sebuah lembaga atau kementerian untuk memberdayakan kaum manula tersebut. Di Indonesia kita juga akan mengusulkan apakah perlu dibentuk Menteri Pemberdayaan Manula,” ujarnya.

Laporan: Bobby Andalan | Bali

7 Mobil Kecelakaan Beruntun di Tol Surabaya-Mojokerto, Bayi 7 Bulan Luka
Arsenal

Arsenal Tidak Akan Juara Premier League

Arsenal tidak akan juara Premier League musim ini. Itulah prediksi mantan pemain Manchester United, Rio Ferdinand, dan kemudian jadi bahan perbincangan di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024