- cbc.ca
VIVANews - Sebanyak 13 menara Saluran Udara Tegangan Tinggi atau Sutet roboh di kawasan perkebunan kelapa sawit milik Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Sukamaju, Kabupaten Sukabumi. Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk membangun 13 menara roboh yang sudah membuat negara rugi sekitar Rp8 miliar lebih ini.
"Untuk membangun kembali 13 tower SUTT, kami membutuhkan waktu tiga bulan. Ini pun jika tidak terkendala apaun," kata Manager Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Jawa-Bali IV, Syaifoel Arief, kepada VIVAnews.com, Rabu 12 Oktober 2011.
Syaifoel menambahkan, untuk mengangkat reruntuhan dan membersihkan lokasi dari reruntuhan dibutuhkan waktu paling cepat sekitar dua minggu. Mengangkut materi reruntuhan menara dari tengah perkebunan bukan hal yang mudah.
Tetapi, bila ditemui kendala maka proses pembersihan dan pembuatan tower baru akan memakan waktu lebih dari tiga bulan. Belum lagi persediaan bahan menara baru yang dinilai tidak mudah. Faktor musim penghujan di medan perkebunan juga membuat pembangunan kembali ini semakin berat.
"Sudah ada perintah dari pusat untuk segera membersihkan dan mengangkat reruntuhan tower. Ini akan dilakukan setelah penelitan selesai. Bila memungkin kan besok kami akan mulai angkat semua reruntuhan dari perkebunan," kata dia.
Syaifoel baru saja mendapat informasi dari kantor pusat bahwa menara baru akan dibangun di 13 titik awal. Dan dibangun dengan spesifikasi yang sama. "Untuk masalah waktu pembangunan dan anggaran saya belum tahu," ujar Syaifoel.
Seperti diketahui, menara yang memiliki ketinggian sekitar 30 sampai 33 meter itu roboh. Robohnya menara-menara itu diduga karena pencurian mur dan baut penyusun tower.
Saat pemeriksaan di lokasi kejadian ditemukan barang bukti gergaji besi di titik 10 dan 12. Barang bukti yang diduga digunakan untuk pencurian sekarang di amankan pihak Polres Sukabumi. (Laporan: Permadhi, Sukabumi)