- Antara/Puspa Perwitasari
VIVAnews -- Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter yang mengguncang Bali menyebabkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan. Juga korban luka.
Lindu itu, misalnya, merusak atap SMK 2 Denpasar, Bali yang terletak di daerah Panjer, di Jalan Pendidikan. Plafon dan pecahan genting berjatuhan. Lantaran panik murid-murid dan guru berlarian panik ke luar kelas.
"Sebanyak 42 murid luka-luka, termasuk seorang guru. Tiga mengalamai luka serius," kata petugas pemadam kebakaran Denpasar, Ketut Adi kepada VIVAnews, Kamis 13 Oktober 2011.
Saat ini tiga korban luka serius dibawa ke RS Sanglah, sementara yang lain mendapat pertolongan pertama di sekolah atau rumah sakit terdekat. "Mereka terluka terkena pecahan genteng dan atap yang rubuh," tambah dia.
Dijelaskan Ketut Adi, korban yang dibawa ke rumah sakit menderita luka di bagian kepala dan dahi. "Terkena pecahan genteng tajam."
Adi menceritakan, pihak sekolah menghubungi kantor pemadam kebakaran pasca gempa mengguncang. "Saya datang setelah gempa, saat itu para siswa dan guru terlihat panik, mereka berhamburan di luar dan ikut membantu evakuasi."
Gempa mengguncang Bali pada pukul 10.16 WIB. Versi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatan gempa sebesar 6,8 skala Richter. Sementara Badan Geologi AS (USGS) menyebut, gempa di Pulau Dewata berkekuatan 6,0 SR.
Gempa diketahui berada di lokasi 9.89 Lintang Selatan dan 114.53 Bujur Timur. Pusat gempa berada pada jarak 143 kilometer arah Barat Daya, Nusa Dua, Bali.
Laporan: Bobby Andalan| Bali
Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh
Ketua DPRD DKI menilai RKPD tahun 2025 tidak fokus.
