- Antara/Puspa Perwitasari
VIVAnews – Korban gempa Bali tidak dipungut biaya untuk berobat. Pemerintah Kota Denpasar menyatakan siap membiayai seluruh biaya perawatan para korban.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara di Denpasar, Bali, Kamis 13 Oktober 2011. Jaya Negara sendiri sempat membesuk puluhan korban yang sebagian besar merupakan para siswa itu. “Semua siswa yang menjadi korban gempa biaya perawatannya ditanggung pemerintah,” ujar Jaya Negara.
Para korban pada umumnya mengalami luka di bagian kepala karena tertimpa reruntuhan genteng dan puing-puing bangunan akibat gempa. Sebagian korban harus menjalani rawat inap, namun sebagian besar sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Selain di RSUP Sanglah, korban gempa juga dirawat di rumah sakit sekitar Denpasar. Setidaknya ada 62 korban luka. Sebanyak 47 korban dirawat di RS Sanglah, 7 orang harus menjalani rawat inap. Kemudian 10 korban dirawat di RS kasih Ibu, 2 orang harus rawat inap. Selebihnya dirawat di rumah sakit lain di Denpasar.
Setidaknya terjadi beberapa kali gempa. Gempa pertama berkekuatan 6,8 skala richter berpusat pada kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut, berjarak 143 km di barat dara NusaDua. Terjadi pada pukul 11.16 WIB.
Gempa kedua terjadi pada pukul 14.52 WIB, dengan kekuatan 5,6 skala richter. Gempa terjadi di 131 kilometer Barat Daya Nusa Dua, Bali, di titik yang berdekatan dengan gempa besar tadi pagi. Gempa diketahui berada di lokasi 9.89 Lintang Selatan dan 114.53 Bujur Timur. Pusat gempa berada pada jarak 143 kilometer arah Barat Daya, Nusa Dua, Bali.
Laporan: Bobby Andalan | Bali
Hipmi Sebut Capaian Ekonomi Kuartal I Jadi Modal Baik Hadapi Tantangan Global
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengapresiasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 yang mencapai 5,11 persen.
