- VIVAnews/ Tri Saputro
VIVAnews - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mahfudz Siddiq mengatakan masalah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di kawasan Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kalimantan Barat belum selesai. Komisi I sepakat masalah ini dibahas dalam meja perundingan.
"Kami justru ingin menekankan pada pemerintah untuk tidak menyerah, tidak mengalah. Ini harus diperjuangkan," kata Mahfudz usai menggelar rapat kerja dengan Panglima TNI di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 14 Oktober 2011.
"Jangan sampai kita mengatakan bahwa masalah ini sudah selesai, karena itu yang dinyatakan oleh Pemerintah Malaysia. Mereka anggap masalah ini sudah selesaI. Ternyata ini belum tuntas betul."
Menurut dia, dalam rapat siang ini, TNI berpegangan pada kesepakatan Indonesia dengan Malaysia yang dibuat pada tahun 1978. Selain itu, TNI juga berpegangan pada peta Pemerintah Belanda yang dikeluarkan pada tahun 1905 dan peta masyarakat setempat.
"Ternyata sesuai dengan peta Pemerintah Belanda tadi, TNI dalam posisi mendukung agar dispute atau perbedaan daerah ini dimasukkan dalam outstanding border problem. Artinya itu sikap politik TNI dan ini sama dengan sikap politik komisi," kata dia.
Mahfudz menambahkan, Komisi I juga akan mendengarkan sikap pemerintah terkait perbatasan di Camar Bulan dan Tanjung Datu. "Apakah memang akan mengajukan dua daerah ini dalam outstanding border problem atau tidak. Sebab kalau ingin mengajukan, seperti apa langkahnya. Nanti sikap politik kita seperti apa," kata dia. (umi)