Tanah Milik Indonesia, 'Udara' Milik Malaysia

Warga melihatkan patok perbatasan Indonesia-Malaysia di Camar Bulan
Sumber :
  • Antara/ Muhlis Suhaeri

VIVAnews - Dusun Camar Bulan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, memang milik Indonesia. Namun di 'udara', Camar Bulan dikuasai Malaysia. Ada 11 radio dan tiga stasiun televisi milik pemerintah atau swasta Malaysia mendominasi siaran di Camar Bulan.

PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?

Sementara siaran televisi dari Indonesia agak sulit ditangkap. Sementara radio pun hanya mengandalkan satu radio komunitas yang hanya bisa ditangkap dalam radius 2,5 kilometer. "Ya, jauh ketinggalan dong," kata Koordinator Jaringan Radio Komunitas Kalbar, DH Gustira, kepada VIVAnews.com, Jum’at 14 Oktober 2011.

Akibatnya, warga Camar Bulan pun lebih akrab dengan informasi dari Malaysia daripada Indonesia. Sejumlah warga di perbatasan ini pun lebih akrab dengan lagu kebangsaan Malaysia dibandingkan dengan lagu Indonesia Raya.

Respons Albertina Ho Usai Dilaporkan ke Dewas oleh Pimpinan KPK

Di bidang ekonomi, warga pun lebih akrab dengan mata uang Malaysia, Ringgit. Keakraban ini karena warga Camar Bulan lebih memilih menjual hasil tanamannya ke negeri jiran itu karena dihargai lebih mahal dan juga lebih dekat daripada ke ibukota kabupaten.

Setelah menjual hasil bumi, warga kembali pulang setelah membeli sejumlah kebutuhan pokok mulai dari beras, gas, gula sampai bahan bakar di Malaysia. 

Indonesia Jadi Penghasil Sugar Daddy Terbanyak ke-2 di Asia Tenggara

Meski berbeda negara, hubungan warga Camar Bulan dengan tetangga beda negara memang dekat karena masih serumpun Melayu dan bahkan saling berhubungan kekeluargaan. Warga Camar Bulan memang merasa masih sebagai warga negara Indonesia, namun Gustira melihat lama-lama perasaan sebangsa ini akan tererosi.

Gustira menambahkan, pola pendekatan yang dilakukan Indonesia untuk wilayah perbatasan ini tidak tepat. Negara fokus menggunakan pendekatan keamanan, padahal yang dibutuhkan masyarakat di kawasan tersebut justru pendekatan ekonomi.

Malaysia giat membangun sentra ekonomi, rumah sakit dan fasilitas publik di daerah perbatasan. "Lalu Negara kita membangun apa disana,” kata Gustira, balik bertanya.

“Kita berharap banyaklah ke pemerintah supaya lebih fokuslah mengurusi soal perbatasan. Jangan hanya omongan saja, mau ini, mau itu, akan tetapi kenyataanya tidak ada. Tunjukkan bukti pembangunan di daerah perbatasan,” kata Gustira.

Laporan Aceng Mukaram | Kalimantan Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya