- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi melibatkan tokoh ulama pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang jatuh pada hari ini. Upaya ini dilakukan untuk menghapus berbagi isu negatif di masyarakat mengenai imunisasi.
"Dikhawatirkan ada warga yang tidak mau anaknya di imunisasi," ungkap Bupati Sukabumi, Sukmawijaya pada kegiatan pemberian imunisasi polio di Aula Balai Budidaya Air Tawar (BBAT), Selasa 18 Oktober 2011.
Sukmawijaya menceritakan, dari pengalaman imunisasi sebelumnya, ada sejumlah masyarakat yang menghalangi warga mengikuti imunisasi. Karena itu, Pemda melibatkan langsung para ulama, tokoh masyarakat yang masih mempunyai pengaruh kuat dalam masyarakat kabupaten Sukabumi.
Keterlibatan para ulama ini akan berlangsung selama pekan imunisasi nasional berlangsung.
"Karena jika ada satu balita yang tidak mendapatkan imunisasi, dampaknya akan terasa hingga nasional bahkan dunia," kata Sukmawijaya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, jumlah balita yang ditargekan mendapatkan imunisasi polio dan campak pada tahun ini sebanyak 232.286 balita.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Adrialty Syamsul mengungkapkan, "Dinkes optimistis semua balita tersebut akan mendapatkan imunisasi," katanya.
Untuk PIN kali ini saat ini dilakukan di 3.282 Posyandu secara serentak. Jumlah ini terbagi di 47 wilayah kecamatan yang ada di kabupaten Sukabumi. Pada tahap pertama ini, pekan imunisasi dilakukan selama 2 minggu, diharapkan mayarakat mau datang sendiri ke puskesmas.
Setelah berjalannya PIN di tiap Posyandu, pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi akan melakukan penyisiran pada minggu ketiga. Pada pekan ketiga, petugas posyandu yang akan mendatangi warga yang belum mendapatkan imunisasi. Upaya itu dilakukan agar semua balita mendapatkan imunisasi.
Laporan: Permadhi | Sukabumi, umi
Aksi UI Tiru AS Gelar Kamp Palestine Solidarity untuk Penghentian Perang di Gaza Banjir Dukungan
Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) secara resmi mendukung inisiatif sivitas akademika Universitas Indonesia (UI), yang mulai memasifkan protes dan solidaritas terh
