- REUTERS/ Dwi Oblo
VIVAnews - Pasangan pengantin keraton, Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegoro dan Gusti Kanjeng Ratu Bendara, disambut puluhan penari daerah nusantara di pintu gerbang menuju bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa malam 18 Oktober 2011.
Mereka terdiri dari 20 penari daerah asal Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur dan 30 penari Atambua, NTT. Para penari yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta asal NTT itu memainkan Tihar (sejenis genderang yang ditabuh dengan tangan).
"Alat musik ini dimainkan dalam suasana kegembiraan, biasanya untuk menyambut tamu," kata Julius Felicianus Tualaka, salah satu panitia Pesta Rakyat, yang mengkoordinir para penari.
Selain tarian daerah asal NTT tersebut, juga ada 50 orang yang membawakan tarian topeng ireng asal Boyolali, Jawa Tengah. "Yang ini sumbangan dari Bupati (Boyolali)," kata dia.
Rangkaian acara penyambutan itu, kata Julius, merupakan bagian dari Pesta Rakyat dalam menyambut pernikahan putri Sultan yang digelar sejak sehari kemarin. Pesta digelar di sepanjang jalan Malioboro bersama angkringan gratis bagi masyarakat.
Selain itu juga ada kesenian tradisional yang lain seperti musik, salawatan dan Macapatan yang digelar di benteng Serangan Umum 1 Maret Yogya. Selama dua hari sejak Senin kemarin, pementasan seni datang dari 60 kelompok kesenian dari sejumlah daerah di Yogyakarta, Kulonprogo, Gunungkidul, Kota Yogyakarta hingga Purworejo, Jawa Tengah
Sementara itu, malam ini berlangsung acara resepsi pernikahan putri Sultan di bangsal Kepatihan yang diiringi tarian Bedoyo Manten. (Laporan: Erick Tanjung | Yogyakarta)
Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi memberikan konversi motor listrik secara cuma-cuma atau gratis untuk masyarakat. Bagaimana cara ikut programnya?
