- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan delapan isu penting yang harus dituntaskan dalam tiga tahun terakhir pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Salah satunya adalah soal keamanan, "Anggota kabinet terkait, Panglima TNI harus mengutamakan pencegahan di seluruh wilayah Indonesia. Agar tak terjadi kekerasan horizontal atau terorisme," kata SBY di Istana Negara, Rabu 19 Oktober 2011.
Yudhoyono menambahkan, hukum harus ditegakkan. "Jangan sampai ada kesan, negara dianggap melakukan pembiaran," kata dia.
Meletupnya konflik di Ambon 11 September 2011 lalu, yang menyebabkan korban jiwa adalah pengalaman berharga. Kisruh ini dipicu berita bohong yang beredar cepat. "Memanaskan situasi, memprovokasi, hingga menyebabkan terjadinya korban jiwa," kata dia.
SBY menegaskan, demi hukum, pelakunya harus diberi tindakan. "Untuk mencegah terjadinya keadaan yang buruk akibat penyebaran berita bohong. "Teknologi tak boleh disalahgunakan," kata dia.
Para menterinya, SBY mengingatkan, negara harus memberikan rasa aman bagi semua. Secara imparsial. "Termasuk siapapun yang menjalankan ibadah."
Para pemuka agama juga diminta berperan aktif dan konstruktif untuk menjaga kerukunan. "Termasuk mencari solusi saat terjadi ketegangan dan konflik horizontal," kata SBY.
Bukan mengipasi bara. "Jangan justru memberikan statemen bernada provokatif dan menghasut." Yang terakhir, SBY berpesan agar jajaran kabinetnya mencegah peraturan daerah yang tak sesuai. "Yang bertentangan dengan amanat konstitusi dan jiwa pluralisme bangsa yang dijunjung tinggi."