- Antara/ Idris
VIVAnews – Terduga pelaku Bom Bali I, Umar Patek, tiba di Bali pada Rabu siang, 19 Oktober 2011. Dia tidak sendiri, polisi juga terlihat menggelandang empat teroris lainnya yang turut diduga terlibat dalam peledakan yang menewaskan ratusan orang tersebut.
Umar Patek cs tiba di Bali pada pukul 14.00 waktu setempat dengan pengawalan ketat tim Densus 88 Mabes Polri dan pasukan Brimob. Mereka kemudan digelandang ke Mapolda Bali, Jalan WR Supratman No 7, Denpasar. Selain Patek, mereka adalah Ali Imron, Suranto Abdul Goni alias Umar Wayan, dan Sarjio alias Sawad, serta Mubarok.
Pemantauan VIVAnews, meski dalam pengawalan ketat polisi, para pelaku teror ini terlihat tidak diborgol dan mengenakan baju santai. Bahkan Umar Patek mengenakan baju muslim lengkap dengan kopiah berwarna putih.
Rombongan pertama tiba adalah Ali Imron, Syawad, dan Sarjio. Sedangkan Umar Patek dan Mubarok datang setengah jam kemudian. Begitu tiba, mereka langsung diamankan di ruang tahanan khusus di belakang Provost. Tak sepatah katapun keluar dari mulut para pelaku teror Bom Bali I tersebut.
"Kedatangan mereka untuk melengkapi berkas pemeriksaan, besok akan rekonstruksi di TKP," ujar Kasubid Penmas Bidang Humas Polda Bali AKBP, Sri Harmiti.
Bom Bali I adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat.
Peristiwa ini menewaskan 202 orang dan melukai 209 lainnya. Kebanyakan korban adalah wisatawan asing yang tengah mengunjungi tempat wisata tersebut. Korban terbanya berasal dari Australia dengan 88 orang.
Umar Patek tertangkap di Pakistan bersama istrinya. Dia ditengarai tengah merencanakan serangan teror besar bersama petinggi AL-Qaeda lainnya untuk memperingati 10 tahun tragedi WTC. (Laporan: Bobby Andalan | Bali,umi)