- www.allposters.co.uk
VIVAnews - Maraknya galian tambang golongan C di wilayah Sukabumi tidak diimbangi dengan sistem pengaman yang ideal. Akibatnya fatal. Dari awal Oktober 2011 hingga pertengahan bulan ini, sedikitnya enam penambang tewas tertimbun longsor saat melakukan penambangan.
Longsor terjadi di tiga tambang golongan C yang berbeda. Yang pertama terjadi di Kecamatan Sagaranten. Seorang penggali batu kuning tewas di awal Oktober.
Jumlah korban lebih banyak terjadi di penambangan pasir Kampung Batulayang, Desa Bantar Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabuni. Longsor tambang pasir itu menyebabkan tiga penambang pasir tewas pada 14 Oktober lalu.
Pada Rabu kemarin, 19 Oktober 2011, seorang penambang pasir bernama Mamat Rahmat, 45 tahun, tewas di penambangan pasir Kampung Gudang, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Kejadian terbaru adalah pada Kamis ini, sekitar pukul 11.00 WIB. Dadan, 18 tahun, seorang penggali pasir tewas tertimpa longsor. Peristiwa itu terjadi di penggalian tanah sekitar Perumahan Tanjung Sari Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi.
"Dalam sebulan sudah ada enam penambang pasir yang tewas. Banyaknya korban yang tewas sangat memprihatinkan," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, kepada VIVAnews.com.
Ia menambahakan, dari pemantauan, tambang-tambang galian C ini memang rawan longsor. Namun, masyarakat dan pengusaha sekitar tetap berkukuh melakukan penambangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
BPBD terus meminta mereka agar tidak melakukan aktivitas penambangan di lokasi yang berbahaya. Selain itu, BPBD berupaya mengingatkan untuk memeperhatikan berbagai faktor dan kelengkapan keamanan bagi para penambang. "Kami berharap dengan munculnya kesadaran soal keamanan bisa menghindari jatuhnya korban jiwa," ujar Usman. (Laporan: Eka Permadhi, Sukabumi | kd)
PB IKASI Kirim Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade
PB IKASI yang dipimpin Amir Yanto menunjukkan komitmen dalam membangun prestasi. Dua atlet anggar Indonesia diturunkan dalam Kejuaraan Anggar Asia 2024 di Uni Emirat Arab
