"Butuh Mukjizat Agar Tuti Lolos dari Pancung"

Ilustrasi/Aksi protes perlindungan tenaga kerja wanita di luar negeri
Sumber :
  • VIVAnews/Siti Ruqoyah

VIVAnews - Warjuki, ayahanda TKW Tuti Tursilawati yang terancam hukuman mati di Arab Saudi, menuturkan keberangkatan anaknya ke Arab Saudi adalah keberangkatan kedua. Keberangkatan Tuti sebagai TKW di Arab Saudi itu pertama kali setelah menyelesaikan pendidikan SMP.

"Dulu Tuti sekolah sampai SMP, ambil sekolah khusus jadi baby sitter satu tahun. Setelah sekolah baby sitter setahun itu selesai, dia berangkat ke sana (Arab Saudi) buat kerja," ujar Warjuki dalam perbincangan telepon dengan VIVAnews, Kamis 20 Oktober 2011.

Selama dua tahun bekerja di Arab Saudi, Tuti kembali ke tanah air dan menikah. Dari pernikahannya itu, Tuti melahirkan seorang anak laki-laki. Namun akhirnya Tuti bercerai dari suaminya itu karena alasan ekonomi. Setelah bercerai, Tuti berkerja lagi ke Arab Saudi sebagai TKW.

"Dia masih gadis kok waktu itu. Dua tahun dia kerja di sana. Setelah dua tahun itu dia disuruh pulang karena nikah. Habis nikah itu dia lama gak berangkat lagi. Tapi karena  usaha suaminya bangkrut, banyak hutang, mungkin dia stress. Lalu dia mau kerja lagi ke Saudi, tapi minta diceraikan dulu oleh suaminya. Setelah diceraikan, dia berangkat lagi kerja ke Saudi. Anaknya ditinggal," kata Warjuki.

Keberangkatan Tuti ke Arab Saudi yang kedua itu, menurut Warjuki adalah tahun 2009. Berdasarkan data yang VIVAnews peroleh dari Serikat Buruh Migran Indonesia, juga dijelaskan Tuti berangkat ke Arab Saudi pada 5 September 2009 sebagai TKI yang disalurkan PJTKI PT. Arunda Bayu kepada majikan bernama Naif al-Oteibi yang beralamat di al-Thaif, Arab Saudi.

Warjuki mengaku terus berdoa agar Tuhan memberi keajaiban berupa kebebasan Tuti dari hukuman mati. "Ya saya terus berdoa. Mohon kepada Allah agar diberi keajaiban, Tuti bisa dibebaskan," kata Warjuki.

Pemerintah sedang berupaya keras membebaskan Tuti dari hukuman mati dengan meminta pengampunan atau pemaafan dari pihak keluarga majikan Tuti yang terbunuh. "Saya juga doakan semoga pemerintah yang mengurus permohonan maaf dari pihak keluarga sana urusannya dimudahkan dan kerjanya diringankan. Saya mengharap mukjizat, semoga ada keajaiban, keluarga sana memaafkan dan Tuti bebas," kata Warjuki.

Untuk diketahui, Tuti membunuh majikannya pada Selasa 11 Mei 2010. Dengan kayu ia menghabisi pria yang kerap memerkosanya itu. Setelah memukul majikannya, Tuti lari, membawa uang gaji senilai 31.500 real Saudi dan sebuah jam tangan dari rumah keluarga majikannya. Namun nahas, pria yang ia harapkan jadi penolong bahkan lebih bejat dan menjebaknya. Ia lalu diperkosa sembilan pria.

Demi membebaskan Tuti, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah melayangkan surat pada Raja Arab, untuk melakukan pendekatan pada keluarga korban yang masih menolak menerima diyat atau 'uang darah'. Mereka bahkan meminta Tuti dieksekusi secepatnya, usai musim haji tahun ini.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Depok, Bandung, Bekasi Sabtu 20 April 2024
ilustrasi zodiak

Ramalan Zodiak Sabtu 20 April 2024, Sagitarius: Hati-hati dengan Teman Dekat

Ramalan zodiak Sabtu, 20 April 2024. Scorpio, pertimbangkan untuk berinvestasi dalam properti. Sagitarius, waspadalah teman dekat.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024