- REUTERS/ Stringer
VIVAnews -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj mengimbau pemerintah untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menghadapi gejolak di bumi Papua. Menurut dia, jalan damai akan lebih efektif dibanding penyelesaian dengan cara kekerasan atau militer.
"Pemerintah tidak boleh satu pihak, civil society harus dilibatkan, menggunakan pendekatan kemanusiaan. Mereka itu poerlu dihargai kalau saya kira," kata Said Aqil di kator PBNU, Jakarta Pusat, Jumat 21 Oktober 2011.
Sebelumnya, enam orang dikabarkan tewas saat terjadi pembubaran paksa atas Kongres Papua III yang berlangsung di Padang Bulan Abepura, Kota Jayapura, Rabu 19 Oktober 2011. Aparat terpaksa membubarkan kongres itu karena dinilai telah menyimpang dan ingin mendirikan negara di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Said Aqil, cara-cara kekerasan seperti itu tidak menyelesaikan masalah. Menurut dia, api dendam akan terus membara di tengah masyarakat akibat kekerasan tersebut. Dia menyontohkan, saat pemerintah melakukan pemekaran wilayah Papua, masyarakat setempat tidak dilibatkan.
Sebenarnya, tambah dia, masyarakat Papua butuh lebih dihargai dan diperhatikan. "Saya kira ada jalan keluar kalau mereka dihargai," kata dia.