- Dewi Umaryati | VIVAnews
VIVAnews – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin membuat gebrakan tak lama setelah dilantik Prsiden SBY menggantikan Patrialis AKbar. Sabtu 22 Oktober 2011, dia mengunjungi Lapas Kerobokan yang kerap kali mengalami kerusuhan.
Dari hasil pantauannya, Amir menyatakan lapas terbesar di Pulau Dewata itu sudah tidak layak huni. Lapas Kerobokan sudah melebihi daya tampungnya. Untuk itu, ia menyatakan pemerintah akan segera berupaya melakukan pemugaran.
“Saya lihat situasinya, seperti tempat menjenguk bagi para keluarga itu sudah tak layak,” ujarnya.
Namun, pemugaran akan memerlukan waktu yang tidak singkat. “Ya, semua kita pelajari dulu,” katanya, didampingi Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Bali Taswem Tarib dan Kepala Lapas Kerobokan Siswanto.
Selain itu, Amir juga berjanji akan membasmi operasi peredaran narkotika di dalam lapas.
Berdasarkan data yang dihimpun VIVAnews, Lapas Denpasar memiliki daya tampung sekitar 300 orang saja. Namun, kenyataannya saat ini dihuni lebih dari 1.000 narapidana dan tahanan titipan.
Di Lapas Kerobokan beberapa kali terjadi kerusuhan. Salah satunya ketika petugas Badan Narkotika Nasional bermaksud menangkap seorang napi bernama Riyadi yang diduga menjadi bandar narkotika di dalam lapas. Baru-baru ini, Lapas Kerobokan kembali rusuh dan menewaskan seorang narapidana. (Laporan: Bobby Andalan, Bali | kd)