Pejabat Keamanan: Teroris Kini Beda Kualitas

korban ledakan bom solo
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVAnews -- Dua teror bom bunuh diri yang terjadi belakangan ini di Cirebon dan Solo memiliki banyak kemiripan. Pelaku tunggal yang mengincar rumah ibadah, bom berkekuatan rendah, dan hanya membunuh si bomber.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, menilai ada perbedaan kualitas teror dengan yang terjadi sebelumnya. Misalnya, insiden Bom Bali.

"Ya dilihat saja, di Bali bisa bunuh ratusan orang, sekarang dia cuma bisa bunuh dirinya sendiri," kata dia, Selasa 25 Oktober 2011. Apakah dilatarbelakangi masalah dana? "Itu kita belum tahu," jawab Ansyaad.

Namun, lanjut dia, bukan berarti kita boleh menyepelekan para teroris meski kasus-kasus belakangan ini memang tak terlalu besar dampaknya. "Tapi kalau teroris jangan dilihat skalanya. Sewaktu-waktu bisa langsung besar, seperti bom Bali itu," kata dia.

Yamaha Aerox 2024 Makin Sporty dan Elegan dengan Warna Barunya

Masih Berkeliaran

Ansyaad juga mengungkapkan masih sekitar tujuh aktor teror yang belum tertangkap. Mereka sama berbahayanya.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Setelah Dr Azhari, Noordin M Top, dan Dulmatin dilumpuhkan serta Umar Patek ditangkap, masih ada sejumlah gembong teror yang berkeliaran. Salah satunya, Taufik Balaga alias Upik Lawanga yang disebut-sebut sebagai dalang bom Cirebon dan Solo.

Ansyaad menegaskan, ada benang merah yang menghubungkan semua kasus terorisme di Indonesia. "Semua kelompok teroris berhubungan, di Poso, Ambon, Solo, Jakarta, di Medan. Semua berkaitan," kata dia.

Jama'ah Anshorut Tauhid (JAT) yang dipimpin Abu Bakar Ba'asyir kembali disebut-sebut terkait teror. Ansyaad mengatakan, ada kaitan antara JAT dengan Jamaah Islamiyah (JI). "Bukan dikaitkan, memang JAT," kata Ansyaad.

Pimpinannya pun sama. "Nah JAT itu JI juga, pimpinannya itu-itu juga, akan adanya nama-nama baru, jangan terlalu dikelirukan oleh nama. Itu bisa diubah-ubah. Dia habis melakukan sesuatu langsung ganti nama. Nama itu kan, supaya sulit dicari."

Dia menambahkan, ada doktrin tertentu yang diajarkan JAT. "Adanya terorisme itu kan memang adanya doktrin yang gila itu, merasa diri menang sendiri. Merasa diri mewakili Tuhan."

Para teroris, Ansyaad menambahkan, bisa melakukan latihan di mana saja. "Nggak seperti ini, TNI-Polri. Di rumah mereka juga bisa latihan. Yang di hutan juga bisa."

Sebelumnya, Abu Bakar Ba'asyir meminta jangan mengaitkan bom bunuh diri dengan JAT. Baca selengkapnya di sini. (ren)

Diduga Sindir Chandrika Chika, Jefri Nichol Disenggol Netizen Soal Kasus Narkobanya Sendiri
MIND ID di Pameran Festival PPKL.

Pameran Festival PPKL, MIND ID Paparkan Upaya Jaga Lingkungan

Ada tiga topik utama yang ditampilkan dalam pameran.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024