- VIVAnews/ Bobby Andalan
VIVAnews - Kepala Polisi RI, Jenderal Timur Pradopo menegaskan tidak ada pencopotan Kapolda Bali terkait insiden masuknya tukang kebun ke arena acara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Nggak, tidak ada," kata Kapolri, di Istana Negara, Selasa 25 November 2011
Kapolri mengakui memang harus ada perhatian lebih terkait pengamanan di wilayang ring-1 presiden atau very very important person (VVIP). "Permasalahan-permasalahan itu memang harus diperhatikan ya, apalagi menyangkut VVIP," kata dia
Langkah-langkah tersebut, maksud Kapolri, berupa pengamanan yang harus jauh leboh baik. Timur juga menjelaskan, kakek yang nyelonong, Nyoman Minta telah dimintai informasi terkait alasan dia melintas di wilayah yang sebenarnya steril itu. "Hanya kroscek saja," imbuhnya.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, menegaskan insiden tersebut bukan disengaja oleh Nyoman Minta. Menurut Julian saat ini sedang dilakukan evaluasi internal Paspampres. Evaluasi internal tersebut dilakukan di lingkaran ring I Paspampres dan unsur pengamanan wilayah Kepolisian Bali serta Pangdam Udayana. "Saya rasa tidak perlu dibesar-besarkan," kata Julian.
Ini sejatinya bukan kali pertama pengamanan terhadap presiden bobol. Pada 29 Juni 2011, sejumlah simpatisan Republik Maluku Selatan (RMS) nyelonong masuk ke Lapangan Merdeka, lokasi peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Ambon.
Mereka menarikan tarian perang Cakalele, dan membentangkan bendera separatis RMS. Akibatnya, Kapolda Maluku saat itu, Brigjen (Pol) Gatot Guntur Setyawan dicopot dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban. (adi)
Ramal Sandra Dewi dan Harvey Moeis, Hard Gumay: Pokoknya Selesai
Terhadap perkembangan kasus korupsi tersebut, Hard Gumay memprediksi bahwa kisah Sandra Dewi dan Harvey Moeis akan selesai. Meskipun dia tidak menjelaskan secara rinci.
