- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -- Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Front Mahasiswa Rezim SBY menduduki kantor PT Pelni Cabang Makassar di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar.
Akibat aksi ini, aktivitas perkantoran sempat lumpuh, sejumlah calon penumpang yang akan membeli tiket terpaksa pulang. Aksi pendudukan kantor Pelni adalah buntut kisruh yang terjadi Selasa malam. Saat itu, mahasiswa terlibat kericuhan dan aksi saling dorong dengan petugas Kepolisian di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Karena mahasiswa naik kapal tanpa tiket.
Sebanyak 107 mahasiswa menuntut diberangkatkan menggunakan Kapal Sinabung ke Jakarta. Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan menggelar aksi mendukung pemerintahan SBY-Boediono pada 28 Oktober 2011 nanti.
Tiga orang mahasiswa sempat diamankan karena merusak tenda pengunjung pelabuhan. Selain merusak fasilitas umum, warga juga mengeluhkan aksi mahasiswa yang dinilai mengganggu, apalagi lokasinya dekat dengan rumah sakit bersalin.
Dimintai keterangan VIVAnews, kepala operasional PT Pelni Cabang Makassar, Ibrahim, mengatakan, sebagai jalan keluarnya, pihak mahasiswa telah bertemu dengan manajemen PT Pelni.
"Untuk negosiasi soal tiket, akhirnya sepakat tiket kapal untuk para mahasiswa didiskon. Yang tadinya Rp380 ribu per orang menjadi Rp100 ribu," kata dia, Rabu 26 Oktober 2011.
Para mahasiswa dijadwalkan berangkat tengah malam nanti menggunakan KM Umnisi. "Jumlah mahasiswa sebanyak 107 orang." (eh)
Laporan: RHA| Makassar