Kontras: Jangan Kriminalisasi Rakyat Papua

Papua dan Irian Jaya
Sumber :
  • papua.go.id

VIVAnews - Damai belum tercipta di Bumi Cenderawasih. Kekerasan demi kekerasan terus terjadi di sejumlah titik di Papua, beberapa bulan terakhir.

Apa yang sebenarnya terjadi di Papua? Wakil Koordinator Kontras, Indria Fernida mengatakan, soal penyebabnya, butuh investigasi lebih lanjut. "Harus dilihat kemungkinan sistematis, perluasan konflik. Namun, kami juga melihat ini bagian dari pengabaian negara untuk menyelesaikan konflik secara lebih komperehensif," kata dia kepada VIVAnews.com, Kamis 27 Oktober 2011.

Juga soal pilkada yang diduga sebagai akar konflik, kata Indri, itu kasuistis.

Dia menambahkan, kekerasan di Papua harus diselesaikan dengan cara dialog, damai, dan bermartabat. Bukan dengan cara kekerasan. "Sayangnya apa yang saat ini terjadi tidak konsisten dengan pidato Presiden SBY saat Hari Kemerdekaan. Katanya mau menyelesaikan dengan hati, kok lagi-lagi pendekatan keamanan," tambah Indri.

Ia mengingatkan, jika pendekatan keamanan yang dikedepankan, akibatnya justru fatal."Kekecewaan masyarakat Papua menumpuk, akan timbul ketidakpercayaan pada pemerintah. Kalau makin besar, upaya dialog dan damai jadi sia-sia," kata dia.

Soal rencana Polri menambah jumlah keamanan di Papua, Indri berpendapat, seharusnya polisi berperan aktif dalam dua hal: penegakan hukum dan perlindungan masyarakat dengan cara penguatan polisi komunitas yang melakukan pendekatan para tokoh agama, tokoh adat, sebagai upaya menyelesaikan konflik di tingkat lokal. "Bukan dengan cara menambah pasukan Brimob," tegas dia.

Sementara, peran TNI justru harus dibatasi. Sebab, pendekatan utama militer adalah keamanan. "TNI jangan dijaikan aktor utama, tapi pendukung. Ini justru saatnya pemerintahan sipil bertindak, gubernur, bupati," jelas Indri.

Yang dikhawatirkan saat ini, dia menambahkan, adalah ancaman pembungkaman kegiatan masyarakat sipil. "Dengan cara mengkriminalisasi masyarakat, dengan dalih makar," kata dia. "Kalau pendekatan keamanan tetap diberlakukan, kriminalisasi terus berjalan, itu mengganggu hak masyarakat untuk bersuara."

Sebelumnya, Kapolri, Jenderal Timur Pradopo mengatakan, Mabes Polri telah mengirim pasukan Brimob untuk membantu pengamanan di Papua, terutama di Puncak Jaya dan Paniai. Tak menutup kemungkinan Mabes Polri akan mengirim pasukan lagi. (umi)

Halal Bihalal Akabri, Prabowo Ajak Alumni Berbuat yang Terbaik untuk Bangsa
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Zulhas: Bagus Banget, Kita Dukung

Prabowo ingin para mantan presiden rutin bertemu dan berdiskusi.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024