- Istimewa
VIVAnews - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Laksamana Agus Suhartono, mengaku tidak tahu adanya aliran dana pengamanan senilai US$14 juta dari PT. Freeport Indonesia untuk aparat keamanan di Papua. Menurut dia, dana operasi yang digunakan pasukannya selama ini di Papua berasal dari negara.
"Selama ini saya mengeluarkan biaya untuk operasional di sana dari APBN," kata Agus di Jakarta, Kamis 27 Oktober 2011.
Keberadaan anggota TNI dalam pengamanan itu hanya bersifat membantu personil kepolisian saja. Sehingga, kata dia, jika memang ada dana pengamanan itu tentunya akan diberikan melalui Polri. "Nanti tinggal polisi saja, maunya seperti apa. Kalau seandainya ada Polri di sana, dana-dana itu melalui kepolisian," ujarnya.
"Makanya kita perlu tahu, dana anggran dari PT Freeport untuk TNI itu saya belum tahu karena kan tidak pernah lewat saya. Kalau dana itu dialirkan lewat kepolisian saya juga tidak tahu."
Namun demikian, Agus mengatakan bisa memahami jika dana dari PT Freeport itu diberikan secara resmi dan bisa dipertanggungjawabkan. Tapi, jika dana itu tidak resmi, maka dia meminta anggotanya untuk tidak menerimanya. "Itu akan kita tindak," kata dia.
Sebelumnya diberitakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku mendapatkan informasi adanya dana yang mengalir dari PT Freeport ke aparat keamanan, Polri dan TNI. Dana itu, menurut Lily, digunakan untuk menjaga aset-aset PT Freeport karena kondisi Papua sedang memanas. Menurut Lily, indikasi nyata dari dugaan itu adalah penambahan pasukan Polri ke Papua.