- REUTERS/ Stringer
VIVAnews - LSM Imparsial menyebutkan dalam bulan Oktober ini eskalasi kekerasan meningkat di tiga daerah di Papua. Tiga daerah itu yakni, pertambangan Freeport (Timika), Padang Bulan (Abepura) dan di Mulia (Puncak Jaya). Korban jiwa yang jatuh sebanyak 14 orang.
Imparsial memandang, pemerintah selalu menggunakan pendekatan keamanan untuk menyelesaikan semua kasus di Papua. Imparsial mendesak Pemerintah untuk jernih dan komprehensif melihat konteks permasalahan di Papua.
"Oleh karena itu formulasi pendekatan keamanan tidak dapat diterapkan secara menyeluruh di wilayah Papua," kata Direktur Eksekutif Imparsial, Poengki Indarti keterangan tertulis, Kamis 27 Oktober 2011.
Poengki sedikit memberi solusi konflik hubungan industrial yang terjadi di Freeport. Menurutnya, yang harus dikedepankan adalah perundingan yang bebas antara pihak buruh dan pengusaha.
"Pendekatan keamanan yang diberlakukan di Freeport justru menunjukkan keberpihakan Pemerintah kepada pemilik modal dan merupakan intimidasi bagi kemerdekaan berserikat buruh Freeport," kata dia.
Sedangkan, dalam menangani tuntutan aspirasi merdeka sekelompok masyarakat dalam Konggres Rakyat Papua III yang berlangsung di Abepura, Imparsial sangat menyayangkan digunakannya pendekatan kekerasan oleh aparat keamanan. Sehingga, pembubaran itu menyebabkan jatuhnya korban 3 orang meninggal dunia.
"Imparsial sangat menghargai tindakan Komnas HAM yang telah melakukan investigasi lapangan untuk menyelidiki apakah ditemukan adanya tindakan pelanggaran HAM dalam kasus tersebut," kata Poengki.
Untuk kasus kekerasan yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata, Imparsial menyarankan pemerintah hendaknya mengevaluasi terlebih dahulu pengiriman-pengiriman pasukan non-organik. Baik pasukan dari kepolisian maupun militer yang sudah diturunkan sebelumnya.
"Pemerintah kabupaten Puncak Jaya juga hendaknya dimintai pertanggungjawaban, mengingat status di Puncak Jaya masih tertib sipil. Sehingga Bupati Puncak Jaya juga harus bertanggung jawab terhadap keamanan di daerahnya," ujar Poengki.
Mabes Polri sendiri telah mengirim pasukan Brimob untuk membantu pengamanan di Papua, terutama di Puncak Jaya dan Paniai. Tak menutup kemungkinan Mabes Polri akan mengirim pasukan lagi.
"(Tergantung) Dinamika di lapangan, kami melakukan langkah-langkah termasuk penambahan pasukan," kata Timur di Jakarta, Kamis 27 Oktober 2011. "Disesuaikan dengan kondisi lapangan."
Maraknya penembakan di Papua memaksa Polisi menaikkan status keamanan di Puncak Jaya menjadi Siaga I. Sementara di Papua, status keamanan waspada. Polisi sudah menambah satu batalion pasukan atau sekitar 300 personel. (Laporan: Banjir Ambarita, Papua)
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk
Rasa senang bisa memiliki sepeda motor baru untuk ke sekolah, justru berbuah petaka dialami Faizal Hadi Winata, seorang pelajar SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah.
