Derita Ibu yang Digendong Anak ke RSCM

Patenah, pasien diabetes RSCM
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Eka Sukmawati

VIVAnews - Patenah (sebelumnya disebut Wardati), wanita berusia 55 tahun yang digendong anaknya ke RS Cipto Mangunkusumo karena terjebak macet, sempat ditolak rumah sakit sebelumnya, RS BPP Koja, Jakarta Utara. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dimiliki Patenah ditolak.

"Mantu saya bilang, ini sudah bawa SKTM. Tapi kata dokternya tidak bisa pakai SKTM. Harus tetap bayar," kata Patenah saat ditemui VIVAnews.com di RS Cipto Mangkusumo, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat 28 Oktober 2011.

Menurut pengakuan Patenah, bila dirinya tidak membayar maka tidak boleh pulang. Padahal, di RS BPP itu Patenah mengaku hanya diperiksa kadar gula.

"Tidak disuntik insulin, tidak di-rontgen. Dimintain Rp250 ribu baru boleh pulang," kata janda delapan orang anak yang ditinggal meninggal suaminya pada 1992 ini. "Padahal sudah ada SKTM, tapi tetap suruh bayar."

Akhirnya, keluarga berinisiatif cari pinjaman. Tapi keputusan berubah, mereka langsung membawa Patenah ke RSCM. Perjalanan ke RSCM siang tadi sempat berlangsung dramatis, karena Patenah terhambat aksi demonstrasi.

Patenah yang mengalami diabetes itu tidak bisa berjalan. Kakinya membengkak dan sudah membusuk. Akhirnya sang anak menggendong Patenah sejauh 1 kilometer sampai ke RSCM.

"Semoga di RSCM ini tidak bayar. Karena kami memang tidak mampu," kata wanita yang berprofesi sebagai tukang pijat ini.

Saat dikonfirmasi terpisah, RS BPP Koja membantah menolak pasien yang memiliki SKTM. Muchtar Aji Umar, Staf Personalia RS BPP Koja mengatakan, rumah sakit tidak pernah menolak pasien yang tidak mampu.

"Kami tidak pernah tolak pasien yang punya SKTM. Di sini, 60 persen pasien cuci darah itu pemilik SKTM. Semua dilayani," kata Muchtar saat dihubungi VIVAnews.com lewat telepon.

Menurut Muchtar, terkadang informasi yang sampai itu tidak dari 'tangan pertama.' Informasi dari keluarga yang sudah berlapis-lapis hingga ke telinga pasien itu terkadang ada yang terlewat.

"Kecuali kalau di sini tempatnya sedang penuh. Kalau tempatnya penuh, jangankan yang SKTM, yang punya rumah sakit juga tidak bisa masuk," ujar Muchtar.  (umi)

Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN
Alyssa Soebandono

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Menyambut kelahiran anak pertama, Alyssa Soebandono merasa sangat antusias. Diungkap Dude, Istrinya itu sampai membeli baju-baju untuk anak perempuannya tersebut.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024