Trigana Tutup Penerbangan ke Puncak Jaya

twin otter parkir di lapangan terbang (Lapter) Mulia, kabupaten Puncak Jaya
Sumber :
  • Antara/ Marcelinus Kelen

VIVAnews - Meski situasi Mulia, ibukota Puncak Jaya Papua mulai kondusif, pasca penembakan Kapolsek Mulia, AKP Dominggus Otto Awes, maskapai penerbangan Trigana Air yang selama ini melayani rute perintis ke wilayah pedalaman Papua, memilih menutup penerbangan sementara ke Mulia.

"Sejak Sabtu kemarin, penerbangan dari dan menuju Mulia sudah kami tutup, dengan alasan, lokasi bandara Mulia belum pulih total setelah aksi penembakan Kapolsek," ujar Irwan Rochendi, Asisten Manajer Area Trigana Papua, Minggu 30 Oktober.

Lanjut dia, salah satu bukti pihaknya menyatakan kondisi bandara Mulia belum pulih total, karena warga bebas keluar masuk bandara, bahkan hingga runway dan apron. "Situasi di areal bandara belum steril, warga bebas berkeliaran di landasan, padahal itu sangat mengganggu penerbangan," tandasnya.

Menurut dia, penerbangan menuju dan dari Mulia, pasca penembakan Kapolsek, terpaksa dilakukan dengan pengawalan aparat keamanan. "Setelah aksi penembakan, penerbangan ke Mulia mendapat pengawalan ketat, sebelum manajemen memutuskan menutup," ujarnya.

Mengenai batas waktu penutupan penerbangan dari dan ke Mulia, pihaknya belum bisa memastikan kapan akan dibuka kembali. "Tergantung situasi, kalau sudah benar-benar aman, kami akan buka lagi penerbangan
kesana," kata Irwan.

Dengan Trigana Air menutup penerbangan menuju Puncak Jaya, maka semakin sulit menjangkau wilayah pegunungan tersebut. Pasalnya, Maskapai Susi Air sudah lebih dulu menutup seluruh jalur penerbangan di Papua, pasca jatuhnya pesawat mereka di Yahukimo. Laporan: Banjir Ambarita | Papua (adi)

Kupas Tuntas Starlink, Satelit Elon Musk yang Siap 'Menerangi' IKN
VIVA Militer: Tentara Israel geruduk Rumah Sakit al-Shifa Gaza

520 Warga Palestina Tewas, Terluka dan Hilang di Jalur Gaza dalam Waktu Seminggu

Operasi tentara Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah telah mengakibatkan 520 orang tewas, terluka dan hilang dalam waktu seminggu, kata kantor media Gaza.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024