- REUTERS/ Muhammad Yamin
VIVAnews - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai bahwa PT Freeport sebenarnya masih bisa memberikan kesejahteraan lagi kepada karyawan. Kunci utamanya, kata Pramono, selain ada di Freeport juga ada di pusat kekuasaan.
"Freeport itu salah satu dari tiga penambang besar dunia. Dibanding perusahaan besar multinasional lainnya, mereka tidak memberikan kesejahteran yang lebih baik," kata Pramono Anung di gedung DPR, Jakarta, Senin 31 Oktober 2011.
"Bandingkan sederhana. Mengapa di Newmont, KPC, dan Adaro tidak ada persoalan-persoalan seperti ini. Ini hanya di Freeport." Menurut Pramono permasalah kesejahteraan karyawan di Freeport perlu ditindaklanjuti.
Demonstrasi karyawan berhari-hari yang menuntut kesejahteraan perlu menjadi perhatian Freeport. Pramono juga mengimbau polisi tidak menggunakan kekerasan untuk membubarkan demonstrasi karyawan Freeport.
Bagi Pramono, permasalahan kesejahteraan karyawan Freeport bisa ditinjau ulang oleh pemerintah pusat. "Karena, mereka selama ini dari waktu ke waktu selalu mendapat proteksi dari pusat-pusat kekuasaan. Sehingga merasa deal-nya tidak perlu lagi dengan karyawan. Itu yang menyebabkan arogansi pemilik Freeport," ujar Pramono.
Bagaimana dengan renegosiasi kontrak Freeport? Pramono menilai kemungkinan itu kecil. Karena Freeport mengaku terikat aturan arbitrase internasional dan tidak terikat peradilan lokal.
"Itu yang menjadi persoalan sendiri. Padahal, ada UU Minerba (Pertambangan, Mineral, dan Batubara) yang mewajibkan seluruh kontrak karya menyesuaikan UU Minerba," kata mantan Sekjen PDI Perjuangan ini. (eh)
Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024
Changan Mazda Automobile Corporation Ltd yang merupakan perusahaan patungan antara Mazda Motor Corporation dan Chongqing Changan Automobile, meramaikan pameran Auto China
