Polisi Main Tembak, Massa PKB Demo Polda

Garda Bangsa unjuk rasa tuding isu neoliberal tidak bermutu
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVAnews - Buntut penembakan Riyadus Sholikin, warga Sidoarjo, Jumat dinihari 28 Oktober 2011, puluhan orang dari Dewan Koordinasi Wilayah (DKW) Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) mendatangi Polda Jatim di Jalan A Yani Surabaya, Senin 31 Oktober 2011. Mereka meminta bertemu Kapoda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, dengan menyerahkan surat protes.

BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

"Selain mengutuk aksi penembakan di Sidoarjo, kami ingin bertemu Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, menanyakan penanganan kasus tersebut," kata Ketua DKW Garda Bangsa Jatim, Zaini Nashiruddin. "Karena kami khawatir kasus ini tidak ditangani dengan serius. Selain menindak anggotanya yang melakukan pelanggaran. Juga minta Polda mencabut pernyataan yang menyebut korban sempat melawan dengan celurit saat hendak ditangkap."

Disebutkan, korban bukan pelaku kriminal, melainkan sopir antar jemput, guru mengaji dan juga kader Banser Sidoarjo. Sebaliknya, perilaku oknum polisi yang menembak dan menewaskan korban adalah arogan dan murni tindakan pembunuhan sehingga harus mendapat saksi berat. Terkait itu, Garda Bangsa Jatim minta proses penanganannya dilakukan secara transparan.

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini

"Dan, pasal yang dikenakan harus pasal pembunuhan bukan pasal kelalaian. Karena ini murni perbuatan kriminal," katanya.

Garda Bangsa meminta oknum Briptu Eko dan Briptu Widianto dihukum sesuai kesalahannya. Karena, sebagai polisi seharusnya melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat, tapi ini malah bertindak arogan dengan main tembak. "Kami, menyayangkan polisi yang menyebut korban Riyadhus Solikhin  membawa celurit. Itu tidak benar, korban selain sebagai sopir antar jemput karyawan, juga guru mengaji dan kader Banser di Sidoarjo, kami minta itu diluruskan."

Otto Hasibuan: Kami Minta Megawati Dipanggil di Sidang MK, Mau Enggak?

Selain minta bertemu Kapolda dan mengajukan protes, Garda Bangsa menuntut dalam waktu tiga hari sejak hari ini, untuk segera merespons menangani kasus itu dengan serius. Selebihnya, terkait peristiwa itu, Garda Bangsa Jatim juga mengirimkan surat ke Komnas HAM dan Kompolnas, isinya minta dilakukan pengusutan terkait peristiwa penembakan yang menewaskan kadernya.

Sebelumnya, Kamis malam sekitar 02.30 WIB korban yang pengemudi Suzuki Carry W-1499-NW menyerempet pengendara motor yang diduga polisi, di depan GOR Delta Sidoarjo. Riyadus dikejar, kemudian, di Jalan Taman Pinang ditembak sehingga mengenai bodi mobil dan ban belakang. Saat berhenti korban kemudian ditembak di bagian lengan kanan tembus dada kanan dan akhirnya Riyadus tewas. (eh)

Laporan Tudji Martudji | Surabaya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya