- REUTERS/ Muhammad Yamin
VIVAnews - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution menyatakan institusinya siap diaudit terkait informasi adanya aliran dana keamanan sebesar US$14 juta dari PT Freeport Indonesia. Saud mengaku, hingga kini Polri belum mengetahui kebenaran informasi tersebut.
"Kita siap transparan mempertanggungjawabkan kalau ada penyimpangan," kata Saud Usman di Mabes Polri, Jakarta, Senin 31 Oktober 2011. "Kita belum tahu dana ini kaya dana apa sih."
Menurut dia, untuk mengetahui secara pasti informasi dana ini, Polri perlu melakukan klarifikasi, baik secara internal maupun ke PT Freeport. "Kita minta data dari Freeport ke mana saja dana itu," ujar Saud. "Kita bisa cek ke Freeport, bisa ke internal."
Saud sendiri mengaku belum mengetahui apakah dana itu diberikan Freeport secara formal atau informal. Namun yang pasti, lanjut dia, pengamanan itu diberikan oleh Polri untuk menjaga aset negara yang dianggap perlu diamankan. "Kalau di Keppres itu kan ada Polri memberi bantuan pengamanan," kata dia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Timur Pradopo menilai uang saku dari PT Freeport untuk anggota polisi wajar karena kondisi lapangan Papua yang sulit. Menurut dia, dana yang diberikan Freeport tersebut jadi tambahan untuk polisi.
"Jadi begini, semua operasi termasuk pengamanan proyek itu [Freeport], negara yang membiayai. Kemudian, jika pihak yang diamankan itu memberi uang makan langsung kepada anggota apalagi situasi yang sulit dalam tugas, saya kira akuntabilitasnya bisa dipertanggungjawabkan," kata Timur kepada wartawan, Jumat 28 Oktober 2011. (eh)